Kantor LBH Yogyakarta di Kemantren Kotagede, Yogyakarta, masih dipasangi garis polisi usai diteror molotov dua hari lalu. Selama sepekan kantor LBH Yogyakarta belum akan menerima pengaduan masyarakat.
Pantauan di lokasi, garis polisi itu masih terpasang di bagian depan kantor. Para karyawan yang hendak masuk ke kantor pun harus lewat samping karena pintu utama tertutup garis polisi.
Bekas hitam di bagian tembok bawah yang diduga terkena molotov itu juga masih terlihat jelas. Peristiwa yang terjadi pada Sabtu (18/9) dini hari itu masih meninggalkan jejak-jejak terbakar di lokasi. Sementara itu, tampak satu karangan bunga bercorak dominan merah dari LKBH Pandawa Yogyakarta.
Sejumlah relasi LBH Yogyakarta pun tampak berdatangan. Salah satunya, tamu dari Ponpes Al Fattah, Kotagede, khusus waria yang tampak berbincang dengan pengurus LBH Yogyakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini masih teman-teman relasi yang berdatangan untuk menanyakan kondisi," kata salah seorang pengurus LBH Yogyakarta, Danang Kurnia Awami, saat ditemui detikcom di kantornya, Senin (20/9/2021).
![]() |
Danang mengatakan, rencananya pihaknya akan membuka layanan setelah seminggu usai peristiwa pelemparan molotov. Hal tersebut karena buntut dari pelemparan masih mengganggu aktivitas kantor.
"Sebenarnya kami baru seminggu WFO (work from office). Ee ternyata kena lemparan molotov," katanya.
Danang menambahkan pihaknya mengetahui teror molotov itu usai dihubungi Polsek Kotagede.
"Polisi datang lebih dulu. Baru memberitahu kami pada datang," jelasnya.