Bikin Haru! Pasutri Ini Ajak 7 Anaknya Tinggal di Kolong Angkringan

Bikin Haru! Pasutri Ini Ajak 7 Anaknya Tinggal di Kolong Angkringan

Ari Purnomo - detikNews
Kamis, 16 Sep 2021 14:15 WIB
Sukoharjo -

Kisah pasangan suami istri (pasutri) Cahyo Yulianto (51) dan Wiwin Hariyati (48) yang mengajak sembilan anaknya tinggal di warung angkringan atau hik viral di media sosial. Kisah pasutri yang sudah enam tahun berjualan hik itu pun menggugah haru.

Cahyo dan istrinya membuka warung hiknya di tepi Jalan Solo-Semarang, tepatnya di depan SMPN 3 Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah. Dia biasa membuka lapaknya mulai pukul 06.00 WIB-03.00 WIB.

Lapak hik milik Cahyo itu berada di area trotoar, sementara perkakas miliknya diletakkan di lahan kosong di depan SMPN 3. Hik milik Cahyo itu memiliki panjang sekitar 5 meter dengan lebar kurang dari 2 meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lokasi hik itu tak hanya digunakan untuk berjualan melainkan sebagai rumah bagi keluarganya bernaung. Di bagian bawah meja hiknya itu menjadi tempat tidur bagi anak-anaknya yang masih kecil.

Terlihat ada tikar dan bantal yang menjadi tempat anaknya merangkai mimpi. Di bawah meja itu mereka juga harus berbagi dengan kotak kardus yang berisi pakaian.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya hanya Cahyo dan Wiwin yang tidur di warung hik atau angkringan itu. Keluarga ini semula sempat tinggal di sebuah rumah kontrakan, namun karena tidak bisa membayar lalu diusir dan terpaksa tinggal di lokasi jualan.

"Sebelumnya anak-anak tidurnya di rumah kontrakan yang ada di Colomadu, Karanganyar," urai Cahyo saat ditemui detikcom di lokasi jualannya, Kamis (16/9/2021).

Dari 13 anak pasangan itu, 2 di antaranya sudah berkeluarga dan tinggal terpisah. Dua anak lain ikut neneknya, dua lainnya lagi sudah bekerja dan memilih tinggal di lokasi bekerja.

Sedangkan 7 anak yang masih kecil-kecil setiap hari tinggal bersama Cahyo dan Wiwin. Mereka tidur di kolong meja angkringan.

"Sesekali 2 anak yang tinggal bersama neneknya juga datang, tapi yang pasti tidur bersama kami di sini setiap malam ya 7 anak itu," ujar Wiwin.

Selama tinggal di lokasi jualan, untuk kebutuhan mandi dan kakus mereka harus ke SPBU yang berjarak sekitar 200 meter dari warungnya.

"Untuk kesehariannya seperti mandi, mencuci saya harus ke SPBU yang dekat dari sini," ujarnya.

Selengkapnya di halaman berikut...

Penghasilan Cahyo dan Wiwin pun tak menentu. Jika beruntung mereka bisa mengantongi penghasilan kotor mencapai Rp 500 ribu sehari.

"Kalau penghasilan bersih paling hanya Rp 100.000, tapi tetap kami syukuri," timpal sang istri.

Tak hanya menjadi keluarga miskin, beberapa anak-anak Cahyo dan Wiwin juga putus sekolah. Anak tertua yang tinggal bersama mereka di warung hik, Kiki (18) baru saja di PHK dari salah satu toko roti tempatnya bekerja.

"Saya tidak lulus SMP, kelas 2 putus sekolah karena tidak ada biaya. Terus ngelamar di toko roti dan bekerja tapi sudah di PHK, sekarang ikut bantu orang tua jualan," terang Kiki.

Cahyo dan Wiwin terpaksa mengajak 9 anaknya tidur di warung hik miliknya karena diusir dari kontrakan.Cahyo dan Wiwin terpaksa mengajak 9 anaknya tidur di warung hik miliknya karena diusir dari kontrakan. Foto: Ari Purnomo/detikcom

Sejak kisah keluarga ini viral, sejumlah bantuan pun mulai berdatangan. Bantuan berupa sembako, mainan anak hingga uang itu datang dari yayasan maupun perorangan.

Lurah Kartasura Agus Zaelani mengatakan, Cahyo dan keluarga merupakan warga Kartasura. Agus menyebut bantuan sudah diterima langsung oleh yang bersangkutan.

"Tadi sudah mendapatkan bantuan dan juga diberikan uang untuk membayar uang kos selama dua bulan," ucapnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads