Ini Sosok Pemilik Loji Manggoran yang Pernah Jadi Kantor Bupati Magelang

Ini Sosok Pemilik Loji Manggoran yang Pernah Jadi Kantor Bupati Magelang

Eko Susanto - detikNews
Sabtu, 11 Sep 2021 15:52 WIB
Corak bangunan rumah yang satu ini terlihat berbeda dibandingkan dengan rumah lain di sekitarnya. Rumah besar ini dulunya pernah sebagai Kantor Bupati Magelang.
Cucu Marzukie, pemilik Loji Manggoran yang pernah menjadi kantor Bupati Magelang (Foto: Eko Susanto)
Magelang - Loji Manggoran yang terletak di Desa Bondowoso, Kecamatan Mertoyudan, Magelang dulunya pernah menjadi kantor bupati di era penjajahan Belanda. Pemilik Loji Manggoran dulunya dikenal sebagai saudagar tembakau bernama H A Marzukie.

"Kalau eyang kakung saya itu dulu saudagar kalau bahasa dulu. Kalau sekarang juragan, juragan tembakau antarprovinsi," kata A Masduki Irawanto, cucu dari H A Marzukie yang sekarang menghuni di Loji Manggoran saat ditemui, Kamis (9/9/2021).

Masduki menuturkan tembakau itu dijual kakeknya ke pabrik-pabrik di Jawa Timur. Tembakau tersebut berasal dari Magelang, Temanggung dan Muntilan.

"Jadi masih zaman Belanda dulu, eyang kakung saya itu sudah sering membawa tembakau ke Jawa Timur dipasok ke pabrik-pabrik. Tembakau dari sini, Magelang, Temanggung, Muntilan, dibawa kesana (Jawa Timur)," tuturnya.

Bangunan Loji Manggoran tersebut hingga sekarang masih berdiri kokoh dengan bentuk aslinya. Sebagai saudagar sukses, material bangunan Loji Manggoran pun tak sembarangan.

"Ini materialnya nggak main-main kayu jati dari Nganjuk, kemudian gamping dari Tulungagung, pada waktu itu. Jadi umpama sekarang itu nggak terlalu sulit untuk masalah transportasi, tapi waktu era itu hanya satu-satunya jalan pakai gerbong sepur," ujar Masduki yang menyebut ibunya merupakan putri tunggal Marzukie.

Tak hanya itu, sebagai saudagar tembakau sukses pada masanya, Marzukie juga turut memenuhi kebutuhan ransum para pengungsi yang tinggal di dusunnya. Konon, keluarga A Marzukie bahkan harus memasak 20 kg beras setiap harinya untuk mencukupi kebutuhan para pengungsi tersebut.

"Di samping disini untuk kantor sementara kabupaten zaman Raden Joedodibroto selama 3-4 bulan itu. Di sini juga untuk tempat ngungsi di dusun sini. Dari keluarga sini memberikan ransum (makanan) kepada orang-orang yang ngungsi. Tiap hari masak sekitar 20 kilonan (beras)," ujarnya.

Penggunaan Loji Manggoran sebagai kantor Bupati Magelang itu dilakukan di era pemerintahan Raden Joedodibroto. Loji Manggoran bahkan sempat menjadi pusat pemerintahan kecamatan.

Kisah ini pun dibenarkan Kabid Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang, Mantep S. Dari informasi yang dihimpun, Loji Manggoran diperkirakan dibangun pada 1903.

"Cerita begitu pernah digunakan untuk kantor kabupaten saat itu zaman kolonial. Bupati Joedodibroto," ujar Mantep.

Menurutnya, kantor Bupati Magelang dulunya berada di wilayah Kauman (Kota Magelang) yang sekarang sebagai Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magelang. Kemudian, sekitar tahun 1984, Kantor Bupati Magelang pindah menuju Sawitan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang pada tahun 1984.

"Ya ini (kantor Bupati Magelang) dulu di Kota Magelang, Kauman. Sekarang untuk Kantor Disdukcapil, sebelum pindah ke Sawitan tahun 1984," pungkasnya.

Lihat juga Video: Varian Mu Disebut Belum Masuk RI, Epidemiolog: Masalah Waktu Saja

[Gambas:Video 20detik]



(ams/ams)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads