Tentang Ikan Buas-Bulus Raksasa Diduga Penunggu Terowongan Kuno Klaten

Terpopuler Sepekan

Tentang Ikan Buas-Bulus Raksasa Diduga Penunggu Terowongan Kuno Klaten

Achmad Syauqi - detikNews
Sabtu, 11 Sep 2021 11:23 WIB
Penemuan bulus di dekat terowongan kuno, Klaten, Senin (6/9/2021).
Penemuan bulus di dekat terowongan kuno, Klaten, Senin (6/9/2021). Foto: Achmad Syauqi/detikcom
Klaten -

Penemuan seekor ikan buas berjenis toman dan bulus (labi-labi) berukuran besar di kolam Dusun Samber, Desa Sabrang Lor, Kecamatan Trucuk, Klaten, Jawa Tengah menuai sorotan pembaca pekan ini. Ikan buas dan bulus raksasa itu ditemukan dekat kolam di dekat terowongan kuno sehingga sempat diduga penunggu lokasi itu.

Aris Sarwanto (28) penemu ikan mengatakan ikan buas itu ditemukan sepekan sebelum penemuan terowongan kuno. Awalnya dia sempat mengira ikan yang terkena sengatan listrik alat setrum miliknya merupakan ikan gabus.

"Awalnya saya kira ikan kutuk (gabus) tapi ternyata ikan toman. Awalnya saya kira mati karena sudah posisi ikan terbalik," kata Aris di rumahnya Desa Jogosetran, Kecamatan Kalikotes, Senin (6/9/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aris lalu membawa ikan itu pulang dan menaruhnya di akuarium. Ikan itu kemudian tampak bergerak dan kondisinya sehat beberapa menit kemudian.

"Sejak awal saya tahu ini toman," kata Aris yang juga penggemar ikan hias.

ADVERTISEMENT

Ikan tersebut, kata Aris, merupakan jenis green toman. Ikan itu sempat diukur panjangnya 80 cm dan beratnya hampir 7 kilogram.

"Awalnya ditawar Rp 10 juta tidak saya lepas, di medsos ditawar Rp 17 juta juga tidak saya lepas, karena ingin dipelihara sendiri siapa tahu membawa keberuntungan," sambung Aris.

Aris mengaku sempat takut melihat menemukan ikan besar tersebut. Sebab ikan yang dikenal buas itu jarang ada di Jawa.

"Karena awalnya sempat takut juga. Iya sempat mengira itu penunggu kolam, karena toman kan ikan di Kalimantan tapi kenapa ada di sini sebesar ini," kata Aris.

Tak lama setelah penemuan ikan buas jenis toman, warga sekitar kembali dibuat heboh. Warga kembali menemukan bulus (labi-labi) berukuran besar.

"Ukurannya cukup besar, panjang 80 cm dan lebar 36 cm. Ditimbang beratnya 20 kilogram," ungkap warga setempat, Fajar Ari Widodo kepada detikcom di lokasi, Dusun Samber, Desa Sabrang Lor, Kecamatan Trucuk, Klaten, Senin (6/9).

Selengkapnya di halaman berikutnya..

Lihat juga Video: 100-an Pasien Isoman di Klaten Dipindah ke Asrama Haji Donohudan

[Gambas:Video 20detik]



Nahas, saat ditemukan bulus raksasa itu sudah mati mengapung. Ari menduga bulus itu mati karena terkena ekskavator saat mengeruk bekas kolam.

"Iya, kena backhoe atau ekskavator kalau melihat lukanya. Kemungkinan sudah berusia tua karena panjang kepala sampai ekor segitu," sambung Ari.

Hal senada juga disampaikan Kades Sabrang Lor, Budi Andriyanto. Budi menambahkan binatang itu ditemukan Senin (6/9) dini hari.

"Tadi jam 02.00 WIB. Awalnya terlihat terapung lalu dinaikkan tapi sudah mati," kata Budi kepada detikcom di lokasi.

Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Haryono, angkat bicara terkait temuan ikan di Dusun Samber tersebut. Haryono membenarkan ikan buas yang ditemukan warga itu berjenis toman.

"Dari pola warna di foto, betul cenderung itu ke toman. Dari morfologinya termasuk ke dalam kelompok ikan gabus (snake head)," kata Ahli Peneliti Utama Bidang Ikan LIPI, Haryono, saat dihubungi detikcom, Senin (6/9).

Ikan Toman yang ditemukan warga di lokasi penemuan terowongan kuno, Klaten, Minggu (5/9/2021).Ikan Toman yang ditemukan warga di lokasi penemuan terowongan kuno, Klaten, Minggu (5/9/2021). Foto: dok warga/Fajar Ari Widodo

Peneliti LIPI lainnya, Amir Hamidy menyebut bulus yang ditemukan di Klaten memang sudah tua. Binatang itu disebut sudah tidak reproduktif.

"Dari ukuran dan foto, itu ukuran yang cukup besar dan sudah tua. Sudah tidak reproduktif lagi," ucap peneliti reptil dan amfibi LIPI, Amir Hamidy, saat dihubungi detikcom, Selasa (7/9).

Amir mengemukakan meskipun berukuran cukup besar dengan 80 sentimeter dengan bobot 20 kilogram, sulit untuk memastikan usia bulus tersebut. Menurutnya usia bulus itu sudah lebih 10 tahun.

"Kalau usia persisnya saya tidak tahu tapi yang jelas lebih dari 10 tahun. Kalau melihat ukurannya," terang Amir.

Halaman 2 dari 2
(ams/ams)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads