5 Fakta Terkini Mahasiswa PIP Semarang Tewas Dipukuli Senior

5 Fakta Terkini Mahasiswa PIP Semarang Tewas Dipukuli Senior

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Sabtu, 11 Sep 2021 09:25 WIB
Lima tersangka penganiayaan mahasiswa PIP Semarang hingga tewas, Jumat (10/9/2021).
Lima tersangka penganiayaan mahasiswa PIP Semarang hingga tewas, Jumat (10/9/2021). Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom
Semarang -

Kasus tewasnya Zidan Muhammad Faza (21), mahasiswa Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, Jawa Tengah sempat direkayasa oleh pelaku. Pelaku yang merupakan seniornya itu ternyata memukuli korban beramai-ramai yang berujung tewasnya korban.

Korban mulanya disebut meninggal setelah ada insiden serempetan motor dengan seniornya, Caesar R Bintang Tampubolon (22). Bintang mengaku memukul dada korban hingga tewas di Jalan Tegalsari dekat Sriwijaya pada Selasa (7/9). Namun ternyata pengakuan Caesar ini ternyata rekayasa belaka.

Berikut fakta-fakta terkini kasus tersebut:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Pengakuan serempetan ternyata rekayasa

Pelaku Caesar mengaku beraksi sendiri terkait meninggalnya korban Zidan. Peristiwa tewasnya Zidan terjadi pada senin (6/9) malam.

Kala itu pelaku menyebut sempat bersenggolan motor dengan korban. Pelaku yang mengaku tidak terima kemudian memukul korban hingga tersungkur kesakitan. Pelaku dan saksi kemudian membawa korban ke RS Roemani, namun nyawa korban tak tertolong.

ADVERTISEMENT

"Pelaku memukul sekitar perut korban," kata Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan kepada wartawan lewat pesan singkat, Selasa (7/9).

Kepada polisi Caesar mengaku awalnya dia terserempat motor korban. Ketika korban kembali hendak ke mess ia menghadang dan memukul korban sekali di ulu hati. Belakangan terkuak serempetan motor ini merupakan kebohongan belaka.

"Setelah dilakukan penyelidikan awal, kemudian ditemukan keganjilan keterangan, dan dari proses penanganan diketahui bahwa keterangan yang disampaikan Caesar adalah rekayasa. Tidak ada kejadian senggolan atau tabrakan seperti yang disampaikan," ujar Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, di Mapolrestabes Semarang Jumat (10/9).

2. Keterangan saksi jadi petunjuk ungkap rekayasa pelaku

Polisi merasa curiga dengan pengakuan pelaku Caesar karena menemukan sejumlah kejanggalan saat olah TKP di lokasi. Kejanggalan itu di antaranya tidak ada warga yang melihat peristiwa serempetan maupun pemukulan itu, padahal ada warga yang sedang ronda di lokasi dan waktu yang sama yang dengan keterangan Caesar.

"Salah satu warga mengatakan sedang di lokasi saat jam kejadian. Tapi tidak ada kejadian," kata Irwan, kemarin.

Kejanggalan berikutnya antara lain Caesar mengaku hanya berdua mengantar korban yang sudah tewas ke RS Roemani. Ternyata dari rekaman CCTV korban diantar beramai-ramai.

3. Korban ternyata dipukuli 5 seniornya

Polisi kemudian mengungkap korban tidak hanya dipukul oleh Caesar tapi ada empat orang lainnya yaitu Aris Riyanto (25), Andre Arsprilla Arief (25), Albert Jonathan Ompu Sungu (23), dan Budi Darmawan (22).

"Mereka semua ini, yang di depan saya ikut mukul korban," ujar Irwan.

Selangkapnya di halaman berikutnya...

Simak Video: Polisi Ungkap Fakta Baru terkait Tewasnya Mahasiswa PIP di Tangan Senior

[Gambas:Video 20detik]



Dari lima orang itu memang Caesar yang menjadi senior terakhir yang memukul korban hingga tersungkur dan meninggal. Caesar nekat merekayasa keterangan untuk melindungi tersangka lain.

"Saat menerima laporan, yang bersangkutan atau Caesar ini ingin menanggung semua akibatnya. Sehingga dibuat cerita terjadi senggolan," katanya.

4. Korban dipukuli di mess senior

Terungkap, ternyata korban dan 14 temannya satu angkatan dipanggil senior mereka yang berjumlah 8 orang ke Mess Indo Raya di Jalan Genuk Krajan, Senin (6/9) sekitar pukul 22.00 WIB. Di sana para junior dibariskan dengan formasi U dan kemudian dipukul bergantian.

"Yang terjadi para pelaku ini senior korban. Para pelaku mengumpulkan juniornya 15 orang untuk dilakukan semacam pembinaan, tradisi senior ke junior mereka. Lokasi tidak di kampus, tepatnya di mess. Pembinaan yang dilakukan dengan kekerasan. Para junior dilakukan pemukulan," jelas Irwan.

5. Pembinaan dengan pukulan disebut tradisi jelang perpisahan wisuda

Pembinaan senior ke junior mahasiswa PIP Semarang yang diwarnai aksi pemukulan itu diakui salah satu pelaku Aris sebagai tradisi. Aris pemanggilan para junior ke mess merupakan ide bersama.

"Ini ide bersama. Ini tradisi pak," kata Aris kepada Irwan.

Irwan menjelaskan para senior itu bermaksud melakukan pembinaan sebagai acara perpisahan jelang wisuda pada Sabtu (11/9) ini. Namun ternyata pembinaan dengan kekerasan itu berujung salah satu junior tewas.

"15 junior diundang ke mess para senior alasannya untuk dilakukan pembinaan dan syukuran dalam rangka perpisahan. Mereka ini seharusnya wisuda minggu ini. Sampai TKP bukan makan-makan, malah kepalan tangan," katanya.

Para tersangka dijerat dengan Pasal 170 ayat 2 KUHP terkait pengeroyokan hingga menyebabkan meninggal dunia dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads