Kasus tewasnya Zidan Muhammad Faza (21), mahasiswa Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, Jawa Tengah sempat direkayasa oleh pelaku. Pelaku yang merupakan seniornya itu ternyata memukuli korban beramai-ramai yang berujung tewasnya korban.
Korban mulanya disebut meninggal setelah ada insiden serempetan motor dengan seniornya, Caesar R Bintang Tampubolon (22). Bintang mengaku memukul dada korban hingga tewas di Jalan Tegalsari dekat Sriwijaya pada Selasa (7/9). Namun ternyata pengakuan Caesar ini ternyata rekayasa belaka.
Berikut fakta-fakta terkini kasus tersebut:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Pengakuan serempetan ternyata rekayasa
Pelaku Caesar mengaku beraksi sendiri terkait meninggalnya korban Zidan. Peristiwa tewasnya Zidan terjadi pada senin (6/9) malam.
Kala itu pelaku menyebut sempat bersenggolan motor dengan korban. Pelaku yang mengaku tidak terima kemudian memukul korban hingga tersungkur kesakitan. Pelaku dan saksi kemudian membawa korban ke RS Roemani, namun nyawa korban tak tertolong.
"Pelaku memukul sekitar perut korban," kata Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan kepada wartawan lewat pesan singkat, Selasa (7/9).
Kepada polisi Caesar mengaku awalnya dia terserempat motor korban. Ketika korban kembali hendak ke mess ia menghadang dan memukul korban sekali di ulu hati. Belakangan terkuak serempetan motor ini merupakan kebohongan belaka.
"Setelah dilakukan penyelidikan awal, kemudian ditemukan keganjilan keterangan, dan dari proses penanganan diketahui bahwa keterangan yang disampaikan Caesar adalah rekayasa. Tidak ada kejadian senggolan atau tabrakan seperti yang disampaikan," ujar Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, di Mapolrestabes Semarang Jumat (10/9).
2. Keterangan saksi jadi petunjuk ungkap rekayasa pelaku
Polisi merasa curiga dengan pengakuan pelaku Caesar karena menemukan sejumlah kejanggalan saat olah TKP di lokasi. Kejanggalan itu di antaranya tidak ada warga yang melihat peristiwa serempetan maupun pemukulan itu, padahal ada warga yang sedang ronda di lokasi dan waktu yang sama yang dengan keterangan Caesar.
"Salah satu warga mengatakan sedang di lokasi saat jam kejadian. Tapi tidak ada kejadian," kata Irwan, kemarin.
Kejanggalan berikutnya antara lain Caesar mengaku hanya berdua mengantar korban yang sudah tewas ke RS Roemani. Ternyata dari rekaman CCTV korban diantar beramai-ramai.
3. Korban ternyata dipukuli 5 seniornya
Polisi kemudian mengungkap korban tidak hanya dipukul oleh Caesar tapi ada empat orang lainnya yaitu Aris Riyanto (25), Andre Arsprilla Arief (25), Albert Jonathan Ompu Sungu (23), dan Budi Darmawan (22).
"Mereka semua ini, yang di depan saya ikut mukul korban," ujar Irwan.
Selangkapnya di halaman berikutnya...
Simak Video: Polisi Ungkap Fakta Baru terkait Tewasnya Mahasiswa PIP di Tangan Senior