IPAL Komunal Tak Terealisasi, Bengawan Solo Langganan Tercemar Limbah Ciu

ADVERTISEMENT

IPAL Komunal Tak Terealisasi, Bengawan Solo Langganan Tercemar Limbah Ciu

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Rabu, 08 Sep 2021 18:38 WIB
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jawa Tengah, Widi Hartanto
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jawa Tengah, Widi Hartanto (Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom)
Solo -

Rencana pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal di sentra industri alkohol Kabupaten Sukoharjo belum juga terealisasi sejak 2019. Akibatnya limbah industri itu masih banyak yang dibuang ke Bengawan Solo hingga menyebabkan pencemaran parah.

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jawa Tengah, Widi Hartanto, mengatakan pembuatan IPAL Komunal terkendala pandemi COVID-19. Dia mengklaim proses pembuatannya sudah berjalan.

"Kemarin (pembuatan IPAL komunal industri alkohol) terkendala pandemi, tapi sudah kita ajukan lagi untuk 2022. Harapannya tahun depan sudah selesai," kata Widi saat dijumpai di Solo, Rabu (8/9/2021).

Dia mendata ada 92 industri kecil yang memproduksi alkohol di Sukoharjo. Menurutnya, alkohol memiliki karakteristik limbah yang berbeda sehingga butuh penanganan khusus.

"92 industri itu di Sukoharjo, nanti kita buatkan limbah komunal. Untuk industri ciu (alkohol) karakteristiknya memang berat, membutuhkan biaya yang sangat besar," ujar dia.

Selain membuat IPAL, Pemprov Jateng juga mendorong agar limbah alkohol diolah dalam bentuk lain. Di antaranya limbah alkohol dibuat menjadi pupuk 'ciunik'.

"Kita sarankan jangan dibuang ke sungai, tapi diolah. Kemarin sudah ada itu pupuk ciunik, tapi mungkin kendalanya di pemasaran," ujar dia.

Selain industri alkohol, menurutnya industri mikro dan kecil lainnya juga turut berkontribusi terhadap pencemaran Bengawan Solo. Dia mengaku kesulitan jika harus membangun IPAL ke seluruh industri kecil.

"Beberapa sudah kita fasilitasi, tapi industri ini cukup banyak, ribuan. Butuh dukungan para pihak, mungkin lewat CSR dari perusahaan. Kita mencoba fasilitasi ke depan. Kita sudah usul ke pusat juga untuk difasilitasi IPAL," ujarnya.

Untuk diketahui dalam beberapa hari terakhir, air sungai di perbatasan Sukoharjo dan Kota Solo menjadi hitam. Akibatnya, Instalasi Pengolahan Air (IPA) Semanggi, Solo, tidak dapat beroperasi karena kualitas air terlalu kotor.

Simak Video: Fenomena Pladu, Ikan-ikan di Bengawan Solo Teler Gegara Tercemar Limbah Ciu

[Gambas:Video 20detik]



(ams/rih)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT