Bengawan Solo Tercemar Limbah Ciu, Warga Panen Ikan Teler

ADVERTISEMENT

Bengawan Solo Tercemar Limbah Ciu, Warga Panen Ikan Teler

Febrian Chandra - detikNews
Rabu, 08 Sep 2021 13:08 WIB
Blora -

Kondisi Bengawan solo tercemar yang limbah ciu di kawasan hulu, berdampak pada habitat yang hidup di dalamnya. Ribuan ikan di aliran Bengawan Solo di kawasan Blora, Jateng, diketahui mabuk karena keracunan.

Air Bengawan Solo di daerah Cepu, Blora saat ini berwarna menjadi hitam keruh, akibatnya ikan di sana menjadi mabuk. Fenomena ikan mabuk atau teler ini oleh warga setempat disebut pladu.

Kondisi ikan mabuk tersebut dimanfaatkan warga. Warga dengan mudah menangkap ikan yang sedang teler tersebut. Kondisi pladu membuat ikan lemas namun tidak mati sehingga nampak muncul di permukaan dan mudah ditangkap.

"Saya dapat info jika ada pladu di bengawan. Saya langsung ke sini untuk menangkap ikan," kata Lilik warga Desa Ngloram, Cepu, kepada detikcom, Rabu (08/09/2021).

Dari pantauan detikcom, puluhan orang nampak menangkap ikan di sepanjang aliran Bengawan Solo. Berbagai jenis ikan didapatkan, seperti jepet, tawes, patin, wader dan jenis-jenis lainnya.

Diwawancara terpisah, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah memastikan perubahan warna air Bengawan Solo Blora merupakan satu rangkaian pencemaran air yang terindikasi dari limbah Ciu di Solo.

"Ya bisa hampir dipastikan itu satu rangkaian dari pencemaran limbah Ciu di Solo. Walaupun bisa saja ada potensi pencemaran dari sektor lain. Namun yang besar dari itu (limbah Ciu)," kata Widi Hartanto Plt Kepala DLHK Provinsi Jawa Tengah dihubungi detikcom hari ini.

Ikan di Bengawan Solo teler gegara pencemaran ciu.Ikan di Bengawan Solo teler gegara pencemaran ciu. (Foto: Febrian Chandra/detikcom)

Dirut Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Kabupaten Blora menambahkan, meski terjadi perubahan warna air Bengawan Solo di Blora pihaknya akan tetap mendistribusikan kebutuhan air ke pelanggan.

"Perubahan warna air itu belum sampai ke instalasi pengolahan air kita. Masih normal. Jadi pendistribusian air akan tetap berjalan," kata Yan, hari ini.

Yan menmastikan kualitas air di instalasi pengolahan air PDAM Blora hingga hari ini masih normal.

"Relatif masih aman dan normal. Masih bisa diproduksi. Apalagi semalam ada hujan. Jadi bisa mengurangi kadar warna," terangnya.

Untuk diketahui, fenomena perubahan air ini bengawan solo ini diakibatkan pembuangan limbah ciu di Solo. Akibat dari perubahan warna itu,Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Solo sempat menghentikan pengolahan air di Pos Semanggi, Pasar Kliwon, Solo.

Kondisi tersebut juga dibenarkan oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Dalam pesan yang dikirimkan kepada detikcom, Ganjar menyampaikan bahwa sejak awal pekan ini terlihat terjadi pencemaran parah pada aliran Bengawan Solo.

Bukan hanya terjadi di Solo. Menurut Ganjar, air Bengawan Solo berwarna gelap terpantau juga terjadi Blora. Kondisi air paling pekat, menurut Ganjar, terjadi pada hari ini, Rabu (8/9).

Indikasi utama pencemaran adalah akibat limbah industri kecil ciu karena kondisi Sungai Samin, salah satu anak sungai Bengawan Solo di daerah Karanganyar, juga berwarna gelap. Kawasan di sekitar aliran Sungai Samin memang banyak terdapat industri kecil ciu.

Ikan di Bengawan Solo teler gegara pencemaran ciu.Ikan di Bengawan Solo teler gegara pencemaran ciu. (Foto: Febrian Chandra/detikcom)

Lihat juga video 'Sungai Bengawan Solo Menghitam, Indikasi Tercemar Limbah':

[Gambas:Video 20detik]



(mbr/sip)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT