Kampung-kampung miliarder bermunculan di Kabupaten Sleman, DIY, seiring cairnya ganti rugi lahan terdampak tol Yogya-Bawen. Ada yang memanfaatkan uang ganti rugi untuk memborong mobil ada yang membeli laut buatan.
Borong 3 mobil sekaligus agar anak tidak saling iri
Salah satu miliarder Sumianto (51) warga Padukuhan Pundong III, Tirtoadi, Mlati, Sleman langsung membeli 3 unit mobil setelah uang kompensasi tol Yogya-Bawen cair. Ia mendapat kompensasi sebesar Rp 2,4 miliar dari tanah warisan yang terdampak tol Yogya-Bawen.
"Dapat Rp 2,4 miliar lebih. Digunakan untuk dagang, dikembalikan ke tanah lagi, beli rumah. Selain rumah juga beli mobil, untuk biaya sekolah," kata Sumianto kepada wartawan, Jumat (3/9).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anak masuk kuliah diterima di UNY sebagai hadiah, yang satunya buat usaha dekor sama dagang sayur," tambahnya.
Jadilah ia punya 2 mobil dalam hitungan beberapa hari setelah ganti rugi cair. Namun, pria yang punya 2 orang anak itu ingin adil. Putrinya kemudian dibelikan 1 unit mobil bekas.
"Yang satunya lagi daripada anak meri (iri hati) belikan satu. Anak saya yang perempuan saya belikan Honda Jazz," ujarnya.
Ada yang beli laut buatan
Tri Baningsih yang akrab disapa Ning satu dari sekian milarder baru di Pundong III. Tak seperti miliarder lain yang memborong mobil, istri Dukuh Pundong III itu justru membeli sebuah laut buatan di Jogja Eco Wisata. Niatnya, untuk investasi jangka panjang.
"(Beli) di kawasan wisata, Jalan Kaliurang (tepatnya) kampus UII ke barat. (Namanya) Jogja Eco Wisata. Investasi lautan buatan," kata Ning saat dihubungi wartawan, Selasa (7/9).
Pembelian itu, merupakan hasil diskusinya dengan kedua anaknya. Selanjutnya, Ning juga membeli sebuah vila dengan fasilitas kolam renang yang lokasinya di dekat laut buatan itu.
Vila itu, kata Ning, rencana awalnya untuk rumah tinggal. Namun, atas pertimbangan anak-anaknya yang masih belum butuh rumah, jadilah vila itu disulap menjadi kost eksklusif.
"Investasi lautan buatan ditambah vila yang mau saya ubah menjadi kost eksklusif," lanjutnya.
Aksi borong mobil terus berlanjut
Aksi borong mobil dari miliarder Sleman masih terus berlanjut. Dukuh Pundong III Pekik Basuki mengatakan ada beberapa warga yang borong 2 unit mobil walaupun mobil bekas.
"Ada juga (yang beli mobil) tapi bukan di wilayah Pundong III, itu ada. Tapi mobil second. Kalau motor baru ada," kata Pekik saat dihubungi wartawan, Selasa (7/9/2021).
Dikatakan Pekik, warga Pundong IV ada yang memborong 2 unit mobil sekaligus. Wilayah Pundong IV juga jadi menjadi wilayah yang terdampak tol Yogya-Bawen.
"Sampai di Jembangan itu ada di Padukuhan Pundong IV itu 1 orang beli dua (mobil) di Padukuhan Jembangan itu juga ada yang beli mobil ada yang beli dua tapi second," jelasnya.
Selanjutnya: penerima ganti rugi tertinggi dan pesan Sultan HB X
Simak video 'Kisah 4 Desa di RI yang Warganya Mendadak Jadi Miliarder':
Ada yang terima ganti rugi capai Rp 12 miliar
Setelah wilayah Tirtoadi, Mlati, yang terdampak tol Yogya-Bawen kini ada kampung miliarder di daerah Kapanewon Kalasan. Tepatnya di Padukuhan Kadirojo 2 dan Temanggal 2, Kalurahan Purwomartani, Kalasan, Sleman.
Dua wilayah itu terdampak pembangunan tol Yogya-Solo. Warga di dua padukuhan itu pun telah menerima kompensasi. Total ada 9 padukuhan yang terdampak proyek tol.
"Di Purwomartani baru Padukuhan Kadirojo 2 dan Temanggal 2 yang cair. Ya sekitar kurang lebih 200-an bidang lebih. Paling banyak Temanggal 2," kata Lurah Purwomartani, Semiono saat dihubungi wartawan, Selasa (7/9/2021).
Jadilah dua padukuhan itu berstatus kampung miliarder. Walaupun ganti rugi lahan terdampak tol berbeda tiap orang. Bergantung dengan luasan bidang yang terdampak.
"Relatif, tergantung luasannya ya. Itu paling banyak untuk Kadirojo 2 itu Rp 11 miliar. Temanggal 2 itu ya sekitar Rp 12 miliar per orang ya. Ada yang cuma dapat Rp 200-300 juta pun ada. Ada yang cuma keserempet pagarnya pun yang cuma dapat Rp 15 juta pun ada," ungkapnya.
Jadi serbuan sales kendaraan
Dikatakan Semiono, wilayah Purwomartani tak lepas dari serbuan sales kendaraan. Tiap hari setidaknya ada sales wara-wiri masuk Kalurahan untuk menawarkan. Akan tetapi, menurutnya tidak ada yang tertarik.
"Ada banyak itu (sales). Rata-rata tidak (tertarik), artinya kan mereka rata-rata juga petani jadinya ditawari itu ya ndak ada yang tertarik," ucapnya.
Pesan Sultan HB X
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X memberikan pesan kepada warganya yang menjadi miliarder baru di Sleman karena pembebasan lahan Tol Yogya-Bawen. Sultan mengingatkan agar warganya tidak konsumtif.
"Kalau saya ya, uang itu didapat dengan menjual aset. Tapi bukan berarti duit itu dihambur-hamburkan yang tidak penting dan tidak perlu," kata Sultan di Kepatihan, Kompleks Kantor Gubernur DIY, Yogyakarta, Selasa (7/9).
Sultan berharap warga di Kalurahan Tirtoadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman yang mendapatkan ganti rugi pembebasan jalan tol tersebut bisa lebih bijak dalam mengelola uang.
Pesan itu terutama disampaikan kepada warga yang rumahnya terkena dampak pembebasan jalan tol Yogya-Bawen sehingga saat ini belum memiliki rumah pengganti.
"Kalau rumah tidak punya, bikin rumah belum dilakukan, lha (beli) mobilnya mau dikapakke (diapakan)," katanya.