Bupati Banjarnegara Tersangka Berujung Aksi Cukur Gundul-'Terima Kasih KPK'

Round-Up

Bupati Banjarnegara Tersangka Berujung Aksi Cukur Gundul-'Terima Kasih KPK'

Uje Hartono - detikNews
Minggu, 05 Sep 2021 09:11 WIB
Banjarnegara -

Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono dan orang dekatnya, Kedy Afandi, ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi pada Jumat (3/9) lalu. Keduanya diduga melakukan korupsi pengadaan di Dinas PUPR tahun 2017-2018.

Sejumlah elemen merespon penetapan hingga penahanan Bupati Banjarnegara oleh KPK. Berikut beragam respons yang dirangkum detikcom.

1. Muncul Spanduk 'Terimaksih KPK'

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasca penahanan tersebut, muncul spanduk 'Terima Kasih KPK' hingga 'Selamat Jalan Bupati' di pojok Alun-alun Banjarnegara. Berdasarkan pantauan detikcom, spanduk tersebut dipasang di dua titik di seputar Alun-alun Banjarnegara.

Spanduk itu terpasang sejak Sabtu (4/9) dini hari dan hingga saat ini masih nampak terpasang. Ada tiga spanduk di alun-alun sudut selatan. Di antaranya bertuliskan 'Terimakasih KPK Telah Menyelamatkan Banjarnegara', 'Kemenangan Satriya Satriya Pinunjul Banjarnegara, dan 'Selamat Jalan Bupatiku, semoga Tidak Kembali Lagi ke Banjarnegara'.

ADVERTISEMENT

Ketiga spanduk tersebut terdapat tulisan FBB dan Forjasi di bagian bawah spanduk. FBB merupakan Forum Banjarnegara Bersatu sedangkan Forjasi adalah Forum Jasa Konstruksi.

2. Warga Cukur Gundul

Ada dua orang yang mencukur rambutnya hingga plontos. Yakni Agus Mulyanto (69) dan Nanang (40). Ia mengaku bernazar mencukur rambutnya hingga plontos jika KPK menetapkan Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono sebagai tersangka.

"Saya memang sudah memiliki nazar cukur gundul. Dengan cukur gundul itu maknanya semua kezaliman dan kearogansian bersih seperti rambut saya bersih," ujarnya usai cukur gundul di rumah salah seorang warga di Desa Pucang, Kecamatan Bawang, Banjarnegara, Sabtu (4/9).

3. Sempat Muncul Pesan Bupati via Instagram

Melalui akun instagram @budhisarwono, ia menyampaikan kepada masyarakat Banjarnegara jika dirinya tidak menerima sejumlah uang seperti yang disampaikan KPK. Ia meminta untuk menunjukkan siapa yang memberi.

"Assalamualaikum, untuk masyarakat Banjarnegara, hari ini saya diduga menerima uang Rp 2,1 miliar oleh KPK. Maka saya mohon kepada mereka untuk menunjukan yang memberi, siapa kepada siapa. Silakan ditunjukkan," kata akun @budhisarwono.

Dalam postingan yang diunggah Sabtu (4/9) dini hari, akun @budhisarwono mengaku tidak pernah menerima pemberian dari pemborong. Ia juga menuturkan tidak perlu banyak kata untuk membela diri.

"Insya Allah saya tidak pernah menerima pemberian dari pemborong, tidak pernah menerima sama sekali. Tolong ditunjukkan yang memberi siapa. Masyarakat Banjarnegara adalah masyarakat yang cerdas. Tidak perlu banyak kata untuk membela diri, gusti Allah mboten sare (Tuhan tidak tidur, -red)," lanjut akun@budhisarwono.

Di akhir tulisan, akun @budhisarwono juga menuliskan. "Paku yang dipukul dengan palu adalah paku yang lurus berdiri, bukan yang bengkok kesana kemari walaikumsalam."

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

4. KPK Geledah Ruang Tahanan Budhi

KPK melalui Plt Jubir KPK Ali Fikri mengatakan pihaknya sudah menggeledah sel atau tahanan Budhi. Hasilnya tidak ditemukan adanya barang elektronik di sel Budhi.

"Kami ingin sampaikan, KPK langsung lakukan melakukan penggeledahan di kamar tahanan, dan tidak ditemukan alat komunikasi," kata Ali dalam konferensi pers di gedung KPK, Jl Kuningan Persada, Jakarta, Sabtu (4/9).

Ali mengatakan Budhi mengaku tidak bisa menggunakan media sosial (medsos). Ali menduga postingan di Instagram Budhi itu bukan diunggah oleh Budhi.

"Dan tersangka bisa menyatakan tidak bisa menggunakan medsos, namun KPK memastikan seluruh tahanan dilarang membawa alat komunikasi, kami pastikan. Kami juga rutin periksa setiap tahanan KPK melalui kamera pengawas 1x24 jam. Oleh sebab itu, terkait postingan dimaksud bisa dimungkinkan dilakukan oleh pihak lain, karena tersangka sendiri menyatakan tidak bisa menggunakan medsos," tegas Ali.

5. Ganjar Ingatkan Kepala Daerah Lain

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai peristiwa ini sebagai peringatan untuk kepala daerah lainnya. Ia mengatakan terkait peristiwa penetapan tersangka Bupati Banjarnegara, Ganjar meminta seluruh kepala daerah untuk menjaga integritas.

"Jaga integritas. Biasanya saya sampaikan saat saya melantik kawan-kawan kada (kepala daerah)," kata Ganjar saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (4/9).

Selain itu, Wakil Bupati Banjarnegara Syamsudin juga berpesan kepada semua organisasi perangkat daerah (OPD) untuk menghilangkan rasa cemas dan takut.

"Kami menyampaikan pesan-pesan (kepada OPD) untuk menjaga stabilitas. Jangan mengubah kinerja yang selama ini berjalan. Hilangkan rasa cemas, rasa takut untuk mengalir seperti biasa," kata Syamsudin usai rapat dengan Kepala OPD di kantor Sekda Banjarnegara, Sabtu (4/9) malam.

Halaman 2 dari 2
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads