Eks Pejabat Era Walkot Jokowi Ngaku Diperas Saat Jadi Saksi Dugaan Korupsi

Terpopuler Sepekan

Eks Pejabat Era Walkot Jokowi Ngaku Diperas Saat Jadi Saksi Dugaan Korupsi

Ari Purnomo - detikNews
Sabtu, 04 Sep 2021 14:24 WIB
Eks Kadis di Solo ungkap kasus pemerasan oknum jaksa saat diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi di Pemkot Solo
(Foto: dok. tangkapan layar FB Hasta Gunawan)
Solo -

Jagat maya dihebohkan dengan postingan mantan Kepala Dinas Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (Bapermas dan KB) Kota Solo Hasta Gunawan, memposting pengalaman menghadapi pemerasan oleh jaksa saat menjadi saksi kasus dugaan korupsi di Pemkot Solo tahun 2012.

Di laman Facebook pribadinya, Hasta menceritakan bahwa dirinya pernah diperas oknum yang diduga dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jateng di Semarang. Dari unggahannya tersebut, Hasta menyebut bahwa peristiwa itu berlangsung pada 2013.

Yaitu ketika dirinya diminta menjadi saksi kasus dugaan korupsi pengadaan tanah oleh Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di Mojosongo, Solo, Jawa Tengah yang berlangsung 2012.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Curhatan tentang pengalaman yang dianggapnya terpahit selama menjadi abdi negara itu cukup panjang. Ceritanya itu ditulis hingga berseri-seri dan diberi judul Unforgetable story (bagian 1-6).

"dipanggil jaksa tindak pidana korupsi (tipikor) di kejakti Semarang merupakan mimpi buruk sepanjang pengabdianku, thn 2013 ketika saya menjabat Ka DKP....dipanggil sbgai saksi atas dugaan korupsi thn 2012 di Badan pemberdayaan Masyarakat pemberdayaan perempuan perlundungan anak dan Keluarga berencana( Bapermas pp pa dan kb)," demikian salah satu kutipan dalam postingan Hasta itu.

ADVERTISEMENT

Ketika dihubungi, Hasta mempersilakan postingannya itu dikutip. Dia mengaku memang sengaja menuliskan pengalamannya itu tanpa tujuan lain selain adanya perubahan perilaku penegak hukum.

Hasta menerangkan bahwa permintaan uang dari oknum itu tidak pernah ia gubris.

Hasta menyampaikan, permintaan uang oleh oknum jaksa tersebut bahkan dilakukan secara terang-terangan. Seperti ketika oknum itu hendak ke Pacitan dan meminta 'uang saku' darinya.

"Itu vulgar, pernah menunggu di Nonongan Jalan Gatot Subroto (Solo) dimintai uang di situ," kenang Hasta.

"Sampai kasus selesai saya tidak memberi uang, tapi stres berat saya. Karena saya melawan, untuk pembelajaran bagi penegak hukum ke depan, jangan takut dikompasi-kompasi," lanjutnya.

Selanjutnya: tanggapan FX Rudy dan Gibran

Simak juga '17 Tersangka yang Suap Bupati Probolinggo Dibawa ke Jakarta':

[Gambas:Video 20detik]



Mantan Wali kota Solo FX Hadi Rudyatmo angkat bicara. Rudy yang saat 2013 menjabat sebagai Wali Kota Solo itu mengaku tidak tahu menahu perihal apa yang disampaikan oleh Hasta, terlebih soal pemerasan itu. "Kula ra ngerti nek niku (saya tidak tahu kalau itu)," ungkap Rudy saat dihubungi detikcom, Jumat (3/9).

Meski begitu, Rudy tidak menampik bahwa saat Hasta menjadi saksi kasus dugaan korupsi pengadaan tanah di Mojosongo dirinya menjabat sebagai Wali Kota.

Dalam postingan itu, Hasta juga menuliskan bahwa tentang ulah oknum jaksa minta uang tersebut, atasannya saat ini sempat berseloroh agar diberi saja, nanti uangnya pakai uang sang atasan. Atas postingan itu, Rudy tegas bahwa orang yang dimaksud Hasta sebagai 'atasan' itu bukan dirinya.

"2013 sudah saya (wali kotanya), tapi saya tidak pernah kongkonan (menyuruh) seperti itu, saya tidak pernah," ungkap Rudy.

"Kalau saya ditareni (dimintai pertimbangan) tidak mungkin disuruh memberi pakai uangku, lah uangnya siapa? Tidak, saya tidak pernah kayak kayak begitu," ucapnya.

Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, bahwa kasus tersebut sudah berlangsung cukup lama. Sehingga, dirinya tidak mengetahui detail dari kejadian itu.

"Sudah lama sekali. Saya nggak tahu itu," kata Gibran saat dijumpai di Balai Kota Solo, Jumat (3/9/2021).

Sejauh ini detikcom sudah beberapa kali berusaha menghubungi pejabat berwenang di Kejati Jateng di Semarang, untuk meminta tanggapan terkait blak-blakan yang dilakukan Hasta tersebut. Namun tidak ada pihak di Kejati yang bersedia terbuka memberikan tanggapan.

Halaman 2 dari 2
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads