Ruang Kelas Ambrol, SD di Kudus Ini Mengawali PTM di Musala

Ruang Kelas Ambrol, SD di Kudus Ini Mengawali PTM di Musala

Dian Utoro Aji - detikNews
Rabu, 01 Sep 2021 10:23 WIB
Siswa SDN 4 Prambatan Kidul di Kudus memulai PTM di musala
Siswa SDN 4 Prambatan Kidul di Kudus memulai PTM di musala. (Foto: Dian Utoro Aji/detikcom)
Kudus -

Pemandangan berbeda tampak saat siswa SDN 4 Prambatan Kidul Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jateng, mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Siswa belajar di musala karena kondisi tiga ruang kelas yang ambrol.

Pantauan di lokasi hari ini, ada tiga ruang kelas yang rusak parah. Dua ruang kelas atapnya ambrol dan satu ruang kelas kondisinya memprihatinkan. Ketiga ruang itu kelas satu, dua dan tiga.

Terlihat di sekitar ruang kelas pun terdapat batang bambu untuk mengadang agar siswa tidak bermain di sekitar tiga ruang yang rusak parah. Ketiga kelas itu pun terlihat dibiarkan saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan untuk siswa yang kelasnya rusak parah dialihkan di sejumlah ruang yang masih bagus. Yakni di musala dan di ruang serba guna.

Siswa yang berangkat ke sekolah pun dilakukan pembatasan dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat saat PPKM Level 2. Siswa juga sebelumnya masuk kelas mencuci tangan hingga memakai masker.

ADVERTISEMENT

Meski kegiatan belajar mengajar di musala dan ruang serba guna antusias siswa sangat tinggi. Siswa terlihat semangat mengikuti kegiatan belajar mengajar secara langsung meski keterbatasan sarana dan prasarana.

"Siswa ini pengin masuk terus ya karena memang dilarang ya kami paling datang ke sekolah sekadar mengumpulkan tugas kemudian kembali pulang sehingga tidak bisa mengkontrol sifat maupun tingkah lakunya paling hanya ketemu sebentar mengumpulkan tugas dan mengambil tugas," kata Kepala SDN 4 Prambatan Himawanto kepada wartawan di lokasi, Rabu (1/9/2021).

Himawanto mengatakan untuk kegiatan belajar mengajar secara langsung di SDN 4 Prambatan Kidul memanfaatkan ruang kelas yang tidak rusak. Di antaranya menggunakan ruang musala dan ruang serba guna. Siswa kelas tiga dialihkan di musala, untuk siswa kelas 6 di ruang serba guna, dan siswa kelas 2 dialihkan di ruang kelas 6.

"Untuk KBM (kegiatan belajar mengajar) di SDN 4 Prambatan Kidul kami memanfaatkan ruangan yang ada di antaranya musala, ada ruang serba guna yang biasanya digunakan untuk komputer kemudian saya gunakan untuk ruang kelas sebisa mungkin semaksimal mungkin," terang dia.

"Sehingga anak-anak bisa belajar dengan waktu dua jam, dua jam tapi setiap hari ini," lanjutnya.



Selanjutnya: gedung sekolah rusak sejak akhir 2020

Menurutnya, kerusakan pada ruang di sekolahannya terjadi pada akhir tahun 2020. Pada saat itu ruang kelas satu yang pertama ambrol. Kemudian awal tahun 2021 bangunan ruang kelas tiga yang juga ambrol. Sedangkan ruang kelas dua bangunan yang letaknya di tengah ruang kelas itu juga rusak parah.

"Berhubungan pada tahun 2020 bulan Desember satu ruangan di kelas satu amblong (ambrol) lapuk karena bangunan sudah lama kemudian awal tahun 2021 kelas tiganya juga amblong, yang masih tersisa atap kelas 2 yang sangat memprihatinkan juga. Ini tidak boleh digunakan untuk beraktivitas sudah saya pagar. Sehingga kami memanfaatkan lokal yang ada untuk PTM ini," jelasnya.

Himawanto mengatakan pihak sekolah sudah beberapa kali mengusulkan perbaikan ruangan kelas SDN 4 Prambatan Kidul yang rusak parah kepada dinas terkait. Namun hingga kini tak kunjung ada perbaikan. Disebutkan terbaru pihaknya sudah didatangi dari DPRD dan dinas dan dijanjikan tahun ini ada perbaikan ruangan kelas.

"Yang jelas sudah lama. Saya di sini tahun 2019 beda lokasi, usul enam lokal dapat tiga lokal. Saya mengajukan terus, padahal saya butuh enam dan terpaksa sampai ambrol," harap dia.

Siswa SDN 4 Prambatan Kidul di Kudus memulai PTM di musalaGedung SDN 4 Prambatan Kidul yang rusak parah (Foto: Dian Utoro Aji/detikcom)

Salah satu siswa kelas 3, Miftahul Akbar mengaku senang meski kegiatan pembelajaran tatap muka secara langsung dilakukan di musala. Dia mengaku belajar di mushola sejak hari Senin (30/8) kemarin.

Akbar mengaku kurang nyaman saat belajar di musala. Dia berharap agar segera ada perbaikan ruang kelasnya.

"Sedang belajar di mushola karena kelasnya rusak. Sejak baru Senin kemarin. Kemarin di rumah karena pandemi," jelasnya.

"Belajar di mushola kurang nyaman, enaknya di ruang kelas. Susah juga saat nulis di sini," sambung Akbar ditemui di lokasi pagi ini.

Halaman 3 dari 2
(mbr/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads