Miris! Sekeluarga di Brebes Huni 'Rumah Panggung' Bambu Mirip Kandang Ayam

Miris! Sekeluarga di Brebes Huni 'Rumah Panggung' Bambu Mirip Kandang Ayam

Imam Suripto - detikNews
Selasa, 31 Agu 2021 17:06 WIB
Rumah semipermanen mirip kandang ayam ini dihuni sekeluarga yang terdiri dari 2 KK di Brebes
Rumah semipermanen mirip kandang ayam ini dihuni sekeluarga yang terdiri dari 2 KK di Brebes. (Foto: Imam Suripto/detikcom)
Brebes -

Sekeluarga di Desa/Kecamatan Ketanggungan, Brebes, Jawa Tengah menghuni bangunan rumah semipermanen yang sebagian dindingnya terbuat dari anyaman bambu mirip kandang ayam. Rumah semipermanen ini juga tampak hanya disekat dengan kain atau terpal sebagai tirai.

Bangunan ini dibuat tinggi bak rumah panggung karena lantai rumah mereka kerap terendam air bila hujan turun. Rumah milik Kurdi (75) ini dihuni total enam orang, yang terdiri dari dua kepala keluarga (KK). Rumah berbahan bambu berukuran 5x6 meter ini dibangun di atas tanah seluas 5x10 meter.

Bagian dalam rumah semi permanen ini dipenuhi perkakas rumah tangga yang digantung di bawah atap. Dinding rumah semi permanen itu terbuat dari anyaman bambu yang sudah lapuk dimakan usia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagian alas rumah itu terbuat dari bambu yang hampir semuanya tertutup lumpur kering mengerak. Lumpur itu datang bersamaan dengan banjir bandang yang terjadi beberapa waktu lalu.

Ada dua kamar yang dibangun di bagian depan rumah ini. Dua kamar ini terbuat dari bambu berukuran 2x1 meter, dan dibuat setinggi 1,5 meter seperti rumah panggung. Ada alas karpet di lantai kamar panggung ini.

Tak hanya di bagian depan rumah, ada dua 'kamar panggung' lagi yang digunakan anak Kurdi dan menantunya. Selembar kain yang sudah tampak kusam menjadi tirai penutup area pribadi ini. Lembaran plastik menjadi penghalau ruangan dari dinginnya angin maupun air hujan. Sepintas 'kamar panggung' ini pun tampak seperti kandang ayam yang jauh dari kata layak untuk dihuni manusia.

Rumah semipermanen yang mayoritas terbuat dari bambu ini dihuni Kurdi, anaknya Warjoni (43) beserta istrinya; dan Kholjanatun (40) berserta suaminya Rosyid dan seorang buah hati mereka.

ADVERTISEMENT

"Panggung seperti ini sudah didirikan sejak tiga tahun lalu. Karena kalau hujan apalagi sungai meluap, pasti terendam air. Ini sudah lebih dari lima tahun. Di sini ada 6 orang dari dua keluarga," kata Warjoni, salah seorang penguni rumah saat ditemui di lokasi, Selasa (31/8/2021).

Warjoni menyebut keluarganya itu sudah berkali-kali didaftarkan sebagai penerima bantuan bedah rumah. Berkali-kali pula rumah mereka disurvei namun bantuan renovasi itu tak kunjung ada.

"Mulai dari desa sampai anggota dewan sudah pernah survei ke sini. Katanya mau memberi bantuan, namun tidak ada kelanjutannya," ungkap pria yang bekerja sebagai buruh bangunan ini.

Selanjutnya kata Kades Ketanggungan soal bantuan renovasi rumah Kusdi...

Sementara itu, Kepala Desa Ketanggungan Sofani menyebut pihaknya sudah mengajukan keluarga Warjoni agar bisa mendapatkan bantuan rehab rumah tidak layak huni (RTLH). Bantuan menurutnya sudah diajukan melalui dana desa maupun anggaran aspirasi dari anggota dewan. Namun, dia menyebut anggaran dana desa dua tahun terakhir hanya bisa dialokasikan untuk penanganan COVID-19.

"Dana desa sekarang memang fokus untuk penanganan COVID-19, terutama untuk bantuan langsung tunai (BLT). Kami juga mengajukan aspirasi RTLH tapi untuk Desa Ketanggungan tahun ini tidak bisa tercover," terang Sofani.

Rumah semipermanen mirip kandang ayam ini dihuni sekeluarga yang terdiri dari 2 KK di BrebesRumah semipermanen mirip kandang ayam ini dihuni sekeluarga yang terdiri dari 2 KK di Brebes. (Foto: Imam Suripto/detikcom)

Sofani menerangkan ada 27 rumah di desanya yang tidak layak huni. Hingga saat ini pemerintah desa belum bisa menganggarkan dana desa untuk rehab RTLH karena dana desa masih fokus dianggarkan untuk BLT.

"Selama dua tahun ini dana desa belum bisa untuk menangani rehab RTLH. Anggarannya dipakai untuk penanganan COVID-19," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(ams/sip)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads