Pemerintah pusat menetapkan Kota Magelang, Jawa Tengah, masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4. Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Magelang, Joko Budiyono, mengungkap beberapa faktor yang diduga jadi penyebabnya.
"Ini sedang saya minta kepada Dinas Kesehatan untuk menanyakan ke Pusdatin Kementerian Kesehatan kenapa Kota Magelang masih tinggi. Karena kasusnya sebenarnya sudah sangat turun, tambahan satu kasus (data kemarin), kasus aktifnya tinggal 95," kata Joko saat ditemui wartawan di Kantor Selasa (31/8/2021).
Menurut Joko, terdapat beberapa kemungkinan penyebab Kota Magelang masih PPKM level 4 hingga saat ini. Di antaranya mortalitas dan positif rate virus Corona di Kota Magelang dianggap masih tinggi belum sesuai standar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian tracing juga kurang masif. Tetapi, kondisi sekarang sebetulnya sudah menurun, sudah menurun," ujar Joko yang juga Sekda Kota Magelang, itu.
Joko mengaku juga tak menemui kendala terkait penanganan pandemi Corona di Kota Magelang . Pemkot Magelang terus secara gencar melakukan penanganan COVID-19 ini termasuk dengan menyediakan isolasi terpusat.
"Kita juga sudah membuat tim khusus untuk minta masyarakat apabila ada yang terkonfirmasi, tim khusus ini memberikan edukasi supaya yang terkonfirmasi supaya langsung isolasi terpusat. Cuma ya kematian, kadang-kadang masih ada 1 (meninggal). Kadang-kadang sehari 2, padahal kita angka tidak boleh dari 1 (meninggal) karena hitungannya 100.000 (per penduduk)," tutur Joko.
Berdasarkan data dari Disdukcapil Kota Magelang, pada tahun 2020 jumlah penduduk Kota Magelang sebanyak 128.020 jiwa. Kemudian, luas wilayah Kota Magelang 18,54 kilo meter persegi. Sedangkan untuk kepadatan 6.905 jiwa per kilometer persegi.