Seni mural akhir-akhir ini ramai dibicarakan menyusul adanya beberapa mural yang berisi kritikan terhadap pemerintah. Di Kota Solo ada beberapa lokasi yang memang disediakan oleh pemkot untuk menyalurkan seni mural.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyampaikan, ada beberapa titik yang bisa dimanfaatkan oleh para seniman mural. Seperti di Jalan Gatot Subroto (Gatsu) Nonongan, Jalan Slamet Riyadi, Jalan Ir Juanda dan juga di Overpass Manahan.
Budayawan Solo, Sardono W Kusumo, mengatakan mural di kawasan Jalan Slamet Riyadi dan Gatsu bermula dari keprihatinan terhadap maraknya aksi vandalisme di kawasan tersebut. Salah satu tempat yang tidak luput dari vandalisme adalah rumah makan milik keluarganya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat itu banyak vandalisme, lalu saya berjumpa dengan Wali Kota Solo saat itu Pak Rudy (FX Hadi Rudyatmo) dan bertukar pikiran, bagaimana kalau di kawasan tersebut dijadikan sebagai lokasi street art," kata Sardono kepada detikcom, Senin (30/8/2021).
FX Rudy saat itu memberikan sambutan yang cukup baik. Kemudian Sardono menggunakan rumah makan milik keluarganya sebagai percontohan pembuatan mural.
"Awalnya ya di Kusuma Sari itu muralnya, lalu di Jalan Gatsu, dan mendapatkan respons yang cukup bagus. Setelah adanya mural tidak ada lagi vandalisme," urainya.
Sardono menambahkan, para seniman mural ini selain membuat lukisan juga bersilaturahmi dengan para pemilik pertokoan yang dinding atau pintunya menjadi 'kanvas' mural.
![]() |
Ada banyak gambar mural yang dihadirkan di Gatsu, di antaranya figur Homo Soloensis, Presiden Joko Widodo (Jokowi), FX Hadi Rudyatmo, WS Rendra, hingga vokalis band Nirvana Kurt Cobain.
Selain di Gatsu, seni mural juga dihadirkan Pemkot Solo di Overpass Manahan.
Praktisi Mural Solo, Irul Hidayat, mengatakan ada sejumlah titik yang menjadi media mural di Solo. Seperti di Parapet Bengawan Solo, Jalan Ir Juanda, Jalan Slamet Riyadi, Jalan Gatsu dan juga di Overpass Manahan. Dari banyak lokasi itu ada dua lokasi yang pembuatan muralnya didanai oleh pemerintah.
"Yang pertama di Gatsu dan juga di Overpass Manahan (didanai pemerintah), kalau yang lain itu dari seniman mural sendiri," kata Irul.
Selengkapnya di halaman selanjutnya...