"Ini termasuk minggu pertama mulai pembelajaran. Sudah mulai pembelajaran dan di sini ada 12 kelas," ungkap salah seorang guru SDN 1 Delanggu, Hendri Dani Raharjo, Jumat (27/8/2021).
Hendri menjelaskan uji coba itu kelas dibagi menjadi 12 kelas. Satu hari dibagi dua sesi tergantung nomor absen.
"Kelas A dibagi dua sesi, nomor absen 1-15 lalu 15 sampai selanjutnya. Besok kelas B juga begitu, tidak mungkin bersamaan," papar Hendri.
Dalam uji coba tersebut, lanjut Hendri, sebelum siswa masuk semua kelas disemprot demikian juga setelah pulang. Berangkat dan pulang harus cuci tangan.
"Berangkat pulang harus cuci tangan, sampai rumah harus melaporkan ke wali kelas. Setiap pagi cek suhu, berjemur juga di halaman sekolah," papar Hendri yang juga ketua Satgas COVID-19 SDN 1.
Selain itu, kata Hendri, siswa yang sakit diminta tidak masuk ke sekolah dulu. Kegiatan itu juga sudah dengan persetujuan orang tua dan semua berjalan lancar.
"Semua berjalan aman dan lancar sesuai ketentuan protokol kesehatan. Ini simulasi dulu satu Minggu, selebihnya menunggu informasi dari Dinas," pungkas Hendri.
Orang tua siswa SDN 1 Delanggu, Siti Komsiah, mengatakan tidak masalah sekolah sudah uji coba. Tetapi dengan sistem bergantian.
"Ya tidak apa, kita setuju, kasihan anak-anak. Kan masuknya diselang-seling, SDN 2 juga katanya sudah uji coba," kata Siti pada detikcom.
Salah seorang orang tua murid SDN 1 di Desa Keputran, Anto, mengatakan sekolah anaknya belum menggelar pembelajaran tatap muka.
"Yang dekat desa saya di Kecamatan Karangnongko sudah ada yang masuk beberapa hari ini. Tempat anak saya belum," ungkap Anto pada detikcom.
Diwawancara terpisah, Kepala Dinas pendidikan Pemkab Klaten Wardani Sugiyanto menegaskan Klaten masih level 4. Sekolah masih belum diizinkan pembelajaran tatap muka.
"Kita masih level 4 sampai 30 Agustus, belum diizinkan tatap muka tapi hanya beberapa siswa yang tidak punya alat komunikasi dapat menggunakan lab komputer sekolah untuk mengikuti zoom meeting," terang Wardani pada detikcom.
Simak video 'Nadiem: PPKM Level 1-3 Boleh Sekolah Tatap Muka, Vaksin Bukan Kriteria':
(sip/ams)