"Hasil PCR Harapan Umat asrama putri tanggal 24 Agustus, dari 137 sampel hari ini keluar hasilnya 15 orang dinyatakan positif (COVID-19)," kata Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga, Hanung Wikantono, saat dihubungi detikcom, Kamis (26/8/2021).
Hanung mengatakan, anak yang positif telah dikoordinasikan untuk menjalani isolasi mandiri di asrama kompleks sekolah yang terpisah.
"Selama 14 hari ke depan mereka yang dinyatakan positif isoman di asrama. Sementara untuk logistik dipastikan aman sudah disiapkan dari pihak pengelola," jelasnya.
Rencananya untuk tindak lanjut, pihaknya akan melakukan pengambilan sampel beberapa orang di asrama putra pada Jumat (27/8) besok. Meskipun antara santri putra dan putri tidak ada kontak, hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.
"Berdasarkan info dari pengelola tidak ada interaksi erat antara asrama putra dan putri. Namun tetap di-tracing kita antisipasi ada transmisi dari pengelola," ujarnya.
Atas kejadian itu Hanung mengaku pihaknya telah memberi instruksi agar seluruh aktivitas di PPTQ Harum dihentikan sementara. Untuk anak yang positif Corona menurutnya tetap diisolasi di kompleks itu agar terpusat dan aman.
"Pembelajaran harus berhenti dulu sementara, sudah saya instruksikan harus off dulu kegiatan di sana. Fokus untuk memutus mata rantai penularan dan pemulihan yang isoman," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 13 santri Ponpes Tahfidzul Qur'an Harapan Umat (PPTQ Harum) Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, positif Corona atau COVID-19. Terkait kondisi itu, sebanyak lebih dari 100 orang santri lainnya di-tracing.
"130 orang di-tracing, awalnya ada laporan dari orang tua santri yang bergejala. Mereka periksa sendiri ternyata positif baru lapor, kita tracing 30 sekian orang dan positif 13," kata Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga, Hanung Wikantono, Selasa (24/8)
Hanung mengaku dirinya mendapatkan laporan kasus ini pada tanggal 16 Agustus 2021. Pemkab Purbalingga kemudian menindaklanjuti laporan itu. (rih/rih)