Rusunawa Semanggi bakal segera dibongkar dan akan dibangun ulang oleh Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Bangunan di Kelurahan Mojo, Pasar Kliwon, Solo ini dibangun sejak era Wali Kota Joko Widodo pada tahun 2009.
Rumah sewa yang dikelola Pemkot Solo ini berdiri di tanah seluas 8.000 meter persegi. Jumlah penghuninya 196 KK, sesuai dengan jumlah kapasitasnya.
Bangunan ini terdiri dari dua tower yang masing-masing memiliki empat lantai. Setiap kamar berukuran 6x4 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sewanya untuk yang paling atas itu Rp 70 ribu, lantai bawahnya, Rp 80 ribu, kemudian Rp 90 ribu, paling bawah Rp 100 ribu," kata Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Solo, Taufan Basuki, kepada detikcom di kantornya, Kamis (26/8/2021).
Rusunawa ini dikhususkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Sedangkan Rusunawa Semanggi ini bukanlah satu-satunya rumah sewa yang berusia tua. Sebelum Rusunawa Semanggi, Jokowi sudah membangun Rusunawa Begalon sebanyak dua tower.
"Rusunawa Semanggi itu dibangun 2009, sebelumnya sudah ada Rusunawa Begalon. Tapi belum tentu kerusakan itu karena usia, banyak faktornya," ujarnya.
Hingga saat ini, ada 18 rumah sewa yang sudah dibangun di Solo. Selain rumah susun, ada beberapa rumah deret yang juga disewakan kepada masyarakat kurang mampu.
"Total kita punya 18 blok, yaitu 14 rumah susun dan 4 rumah deret. Ini kita baru menyelesaikan blok D dan blok E yang di Putri Cempo," ujar dia.
Pembongkaran Rusunawa Semanggi akan dilakukan pada 2022. Pembangunan rusunawa yang baru di lokasi yang sama bakal dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Tugas kita menyiapkan lahan yang clear and clean. Nanti selanjutnya akan dikerjakan Kementerian PUPR, anggarannya dari pusat," kata Taufan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...