5 Fakta Gibran Pergoki Lagi Sekolah di Solo Nekat PTM Saat PPKM Level 4

Round-Up

5 Fakta Gibran Pergoki Lagi Sekolah di Solo Nekat PTM Saat PPKM Level 4

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Rabu, 25 Agu 2021 07:31 WIB
Test swab mendadak di SMP Al-Irsyad Solo, 24/8/2021
Tes swab mendadak di SMP Al-Irsyad Solo yang ketahuan gelar PTM. (Foto: Dok Polsek Pasar Kliwon)
Solo -

Satu lagi sekolah di Solo yang nekat menggelar pembelajaran tatap muka (PTM), yakni SMP Al-Irsyad. Hal ini diketahui saat Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mendapatkan informasi dan langsung mengecek ke lokasi.

Ternyata memang benar ada 50 siswa yang masuk sekolah. Gibran langsung mendatangkan tim dinas kesehatan untuk melakukan tes swab kepada siswa, guru dan karyawan.

Berikut 5 fakta terkait kegiatan tersebut:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Inspeksi mendadak

Pada Selasa (24/8) pagi, Gibran masih mengikuti kegiatan penanaman pohon di depan Pasar Gede dan pencanangan Kampung Buah bersama Rotary Club Solo Raya. Sebelum kembali ke kantor, Gibran melakukan inspeksi mendadak ke SMP Al-Irsyad.

Menurut informasi, Gibran hanya beberapa menit berada di lokasi. Gibran juga ditemani Kapolsek Pasar Kliwon serta Camat Pasar Kliwon.

ADVERTISEMENT

2. Gelar tes swab

Pantauan detikcom di SMP Al-Irsyad Solo, tim Dinas Kesehatan Kota Solo kemudian tiba di lokasi untuk menggelar tes swab. Ada sebanyak 50 siswa yang hadir di sekolah.

Ditambah 29 guru dan karyawan, total ada 79 orang yang mengikuti tes swab. Hasilnya, seluruh siswa, guru dan karyawan negatif COVID-19.

3. Pihak sekolah: hanya untuk cek hafalan Alquran

Kepala SMP Al-Irsyad Solo, Arif Budi Santoso, mengatakan baru kali ini menggelar kegiatan tatap muka. Pihaknya mengaku kesulitan jika hanya mengecek hafalan melalui daring.

"Hanya hari ini, untuk mengecek hafalan anak-anak. Kalau lewat daring kurang validitasnya," kata Arif saat dijumpai di SMP Al-Irsyad Solo, Selasa (24/8).

Arif juga mengakui dirinya belum berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk mengadakan kegiatan hari ini. Dia menegaskan akan mengikuti prosedur tes swab dan akan menghentikan kegiatan.

"Jelas kami hentikan, setelah swab kami suruh pulang. Iya belum koordinasi dengan dinas pendidikan, kita ikuti aturannya," ujar dia.

Simak juga video 'Penjelasan Nadiem Makarim soal Alasan PTM Harus Segera Dilaksanakan':

[Gambas:Video 20detik]







Selanjutnya: teguran dinas dan harapan Gibran

4. Ditegur Dinas Pendidikan

Kepala Dinas Pendidikan Solo, Etty Retnowati yang juga mendatangi lokasi, membenarkan adanya kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah tersebut. Menurutnya, kegiatan itu tanpa ada izin dari Pemkot Solo.

"Ini tadi sudah saya konfirmasi, katanya hanya 50 siswa, hanya untuk mengecek hafalan Alquran. Memang tanpa koordinasi dengan pemkot, sudah kami teguran," ujar Etty di SMP Al-Irsyad, Selasa.

5. Gibran ingin pastikan anak-anak sehat

Ketika dikonfirmasi di kantornya, Gibran mengaku tidak ingin mencari-cari kesalahan. Dia pun menyadari kendala sekolah daring.

Namun di sisi lain, Gibran ingin memastikan anak-anak dalam kondisi sehat. Maka saat mengetahui kegiatan PTM di SMP Al-Irsyad Solo, dia langsung mengadakan tes swab antigen.

"Kita bukannya pengin cari-cari kesalahan. Tapi kita pengin memastikan adik-adik kita sehat semua. Datang ke sekolah dalam keadaan sehat, pulang juga sehat," kata Gibran saat dijumpai di Balai Kota Solo, Selasa (24/8).

Gibran mengingatkan kembali agar sekolah tetap mematuhi aturan. Dia meminta agar surat edaran (SE) yang selalu diperbarui untuk selalu menjadi pedoman.

"Kegiatan apapun dari pihak sekolah mohon dilaporkan ke dinas pendidikan. Kalau sekiranya sejalan dengan SE monggo dijalankan, kalau tidak sejalan dengan SE ya jangan dulu," kata Gibran Rakabuming Raka.

Pelanggaran pembelajaran tatap muka bukan pertama ini saja dipersoalkan Gibran. Bahkan sejak Sabtu pekan kemarin melakukan tindakan memarkir mobil dinasnya di SMK Batik 2 Solo sebagai pengawasan untuk mencegah rencana PTM yang akan digelar di sekolah tersebut.

Halaman 2 dari 2
(bai/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads