Tanaman Jagung di 3 Kecamatan di Grobogan Diserang Hama Tikus

Tanaman Jagung di 3 Kecamatan di Grobogan Diserang Hama Tikus

Manik Priyo Prabowo - detikNews
Kamis, 19 Agu 2021 16:06 WIB
Tanaman jagung di tiga kecamatan di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, terserang hama tikus, Kamis (19/8/2021).
Tanaman jagung di tiga kecamatan di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, terserang hama tikus, Kamis (19/8/2021). (Foto: Manik Priyo Prabowo/detikcom)
Grobogan -

Tanaman jagung di tiga kecamatan di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, terserang hama tikus. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Grobogan, Sunanto, menjelaskan panen jagung pada tahun ini mengalami penurunan terutama di daerah perbatasan hutan.

"Kawasan perbatasan hutan di Grobogan barat paling banyak terserang hama tikus sehingga panen jagung pun turun. Hampir 19 kecamatan di Grobogan semua petani menanam jagung, yang gagal tiga kecamatan," kata Sunanto, saat dihubungi detikcom, Kamis (19/8/2021).

Sunanto memaparkan tiga kecamatan itu adalah Tanggungharjo, Kedungjati dan Godong. Ketiganya berbatasan dengan hutan sehingga banyak tikus yang lari atau sembunyi dan kembali ke ladang atau lahan pertanian untuk makan bibit jagung atau bahkan hasil panen. Hal ini yang membuat tikus di tiga kecamatan ini sulit dikendalikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun demikian, Sunanto menyebut, serangan tikus tahun ini mengalami penurunan. Menurutnya, penurunan serangan hama tikus ini dikarenakan jumlah rumah burung hantu yang jumlahnya mencapai 944 rumah burung hantu atau disebut Rubuha. Ia menegaskan untuk wilayah Grobogan barat di tiga kecamatan ini akan dibuat Rubuha. Karena Rubuha sangat membantu mengusir hama tikus dengan jangka panjang asalkan burungnya tidak diburu.

Meski demikian, masyarakat diimbau untuk melakukan pelaporan jika saat musim tanam atau panen diserang hama tikus. Nantinya dinas dan masyarakat akan melakukan gropyokan tikus.

ADVERTISEMENT

"Gropyokan tikus itu gerakan pengendalian tikus. Kita bisa lakukan beberapa cara termasuk memasang jebakan seperti impos agar tikus mati di dalam leng atau rong rumah tikus," lanjutnya.

Sementara untuk data serangan hama tikus di Grobogan disebut sudah turun 30 persen dari total lahan sekitar 120 ribu hektare.

"Untuk tahun 2020 lalu panen jagung mencapai 750 ton lebih. Kemungkinan tahun ini bisa sama atau bahkan naik hanya 0,25 persen dari total panen tahun 2020 lalu," jelasnya.

Sunanto memaparkan tahun 2021 ini lahan tanam jagung diprediksi mencapai 120 ribu hektare dengan produksi total mencapai 725 ribu ton. Meski demikian jumlah permintaan masih di atas dari produksi. Di Grobogan terdapat lima pabrik pengolahan jagung.

Terpisah, salah satu petani di Desa Sugih Manik, Kecamatan Tanggungharjo, Katijan (60), mengaku kewalahan menghadapi hama tikus ini.

"Kita sudah lakukan semuanya. Bulan ini (Agustus 2021) ini kita masih panen 30 sampai 40 persen dari normalnya. Kalau normal sebelum tikus menyerang, sekantong bisa (menghasilkan) sampai 6 kuintal. Sekarang paling 2 kuintal untuk enam kantong atau luasan lahan 700 meter persegi," kata Katijan.

Meski demikian, panen pada triwulan ketiga tahun 2021 ini masih membuat para petani bersyukur. Sebab pada triwulan kedua tahun 2021 warga bisa dibilang tidak panen sama sekali. Kalau pun ada yang panen paling banyak hanya 10 persen dari hasil normal yang bisa diperoleh 6 kuintal untuk luasan 700 meter persegi.

"Alhamdulillah sekarang masih bisa panen. Kalau tiga empat bulan lalu nggak panen sama sekali, rugi total dan merasakan Corona juga," imbuhnya.

(rih/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads