Dua putra mendiang KGPAA Mangkunegara IX, GPH Paundrakarna Jiwa Suryanegara dan GPH Bhre Cakrahutomo Wirasudjiwo, menjadi kandidat meneruskan takhta ayahanda mereka. Menurut keluarga, siapa yang paling memungkinkan?
Ketua Himpunan Kerabat Mangkunegaran (HKMN), Satyotomo, mengatakan penentuan sosok Mangkunegara X tentu berdasarkan banyak pertimbangan. Dia menilai kedua putra Mangkunegara IX memiliki kesempatan yang sama.
"Yang lebih tua kan Mas Paundra, tapi yang dari Permaisuri kan Mas Bhre. Keduanya sama kuat," kata Satyotomo saat dihubungi detikcom, Senin (16/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab berdasarkan sejarah Mangkunegaran, penentuan penerus takhta tidaklah saklek harus anak pertama laki-laki dari permaisuri. Bahkan seringkali yang diangkat sebagai penerus ialah cucu, adik, bahkan menantu.
"Dari Mangkunegara I ke II itu saja hubungannya cucu. Mangkunegara IV itu menantu sekaligus adik sepupu Mangkunegara III. Mangkunegaran itu memang lebih moderat," ujar dia.
Namun dalam kasus saat ini, Mangkunegara IX sudah tidak memiliki kakak maupun adik. Kakaknya meninggal sebelum Mangkunegara VIII wafat. Sementara tiga adik Mangkunegara IX juga sudah meninggal.
Masalah usia pun menurutnya bukan menjadi kendala seseorang memimpin Pura Mangkunegaran. Saat ini Paundra berusia 42 tahun, sedangkan Bhre 24 tahun.
"Kalau usia, di kerajaan lain pun usia tiga tahun bisa saja jadi raja. Jadi tidak masalah. Termasuk agama, kalau saya pribadi tidak mempermasalahkan," katanya.
Satyotomo mengatakan keluarga inti dan sesepuh istana akan mengadakan pembahasan khusus terkait suksesi kepemimpinan Pura Mangkunegaran. Selain itu, kerajaan-kerajaan Dinasti Mataram pun akan dimintai pendapat.
"Kemarin saya bicara banyak sama beliau berdua. Keluarga besar berharap semua ke depan baik-baik saja. Siapa pun yang jadi pengganti harus jadi panutan masyarakat Solo," tutupnya.
Lihat juga Video: Pelayat Mangkunegara IX Datang Dari Jauh