Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario (KGPAA) Mangkunegara IX meninggal dunia di Jakarta, kemarin pada pukul 02.50 WIB. Jenazahnya kini telah disemayamkan di Ndalem Ageng Pura Mangkunegaran.
Plt Pengageng Kabupaten Mondropuro Pura Mangkunegaran Solo Supriyanto Waluyo mengungkap bahwa KGPAA Mangkunegara IX meninggal pada usia 70 tahun karena sakit.
"Beliau (Mangkunegara IX) meninggal gerah sepuh (sakit karena usia tua). Usianya 70 tahun. Punya riwayat sakit jantung," ungkap Supriyanto saat dijumpai wartawan di Pura Mangkunegaran, Solo, Jumat (13/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah melalui perjalanan darat dari Jakarta ke Solo, jenazah Mangkunegara IX disemayamkan di Ndalem Ageng, untuk memberikan kesempatan penghormatan terakhir bagi abdi dalem (abdi pura) dan sentanadalem (kerabat pura). Rencananya jenazah Mangkunegara IX akan dimakamkan di Astana Girilayu, Matesih, Karanganyar, besok. Supriyanto menjelaskan alasan di balik pemakaman Mangkunegara IX yang baru akan berlangsung besok.
"Adat Mataram tidak boleh hari Sabtu. Memang adat Mataram dan Jawa tidak boleh, itu pantangan," ujar Plt Pengageng Kabupaten Mandrapura Pura Mangkunegaran Solo Supriyanto Waluyo kepada wartawan di Mangkunegaran, Jumat (13/8/2021).
Supriyanto menjelaskan pantangan itu merupakan tradisi lama dan tidak boleh dilanggar. Bahkan, lanjut Supriyanto, ziarah pun juga tidak boleh dilakukan pada hari Sabtu.
"Memang sudah tradisi, ziarah pun adat Mataram tidak boleh (di hari) Sabtu. Pengalaman bagi yang meyakini lah, apa cari perkara di situ ada luweng (lubang) kok mau dilompati," tuturnya.
Prosesi pemakaman jenazah KGPAA Mangkunegara IX akan berlangsung dengan adat Jawa maupun Mataram. Di antaranya ada tradisi brobosan oleh istri, anak hingga cucu almarhum sebelum jenazah diberangkatkan.
Putra bungsu Mangkunegara IX, GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo mengatakan kepergian ayahandanya menjadi kehilangan besar bagi keluarga.
"Berat bagi keluarga. Ini suatu hal yang tidak pernah kita bayangkan. Ini kehilangan yang besar bagi Mangkunegaran. Ke depan harus tetap semangat melanjutkan semangat Gusti bersama keluarga," kata Bhre usai mengiringi jenazah ayahnya di Pura Mangkunegaran, Solo, Jumat (13/8/2021).
"Semoga keluarga bisa selalu mengenang masa indah dengan Kanjeng Gusti, dan untuk para abdi dalem, kami akan melakukan terbaik untuk mereka karena mereka bagian dari kami," ujarnya.
Bhre bercerita dirinya masih sempat berkomunikasi dengan Mangkunegara IX pada pagi sebelumnya. Dia pun menyebut ayahnya masih sehat beberapa hari sebelum berpulang.
Lihat video 'Isak Tangis Keluarga Sambut Jenazah KGPAA Mangkunegara IX':
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
Namun, Bhre tidak mengetahui secara langsung wafatnya Mangkunegara IX. Sebab, Bhre tengah berada di Solo, sedangkan ayahnya di Jakarta.
"Ini mendadak kejadiannya, bahkan beberapa hari sebelumnya beliau masih sehat. Pagi hari saya masih teleponan dengan beliau, habis itu tahu-tahu malamnya meninggal. Saya juga tidak tahu kejadian persisinya karena saya di sini (Solo)," terang dia.
Polisi meminta masyarakat Solo untuk tidak datang melayat untuk mencegah terjadinya klaster virus Corona atau COVID-19.
"Warga masyarakat yang hendak melayat tidak perlu datang ke Pura Mangkunegaran cukup memanjatkan doa saja. Pelayat hanya dibatasi kerabat dan keluarga beliau saja," terang Kapolresta Solo Kombes Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan ditemui di Pura Mangkunegaran, Solo, kemarin.
Ade Safri menyebut untuk mengantisipasi para pelayat yang datang membeludak, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait. Di antaranya Kodim 0735/Solo, Satgas COVID-19 dan juga dari pihak Pura Mangkunegaran.
"Kami koordinasi efektif terutama pelibatan Satgas COVID-19 agar tidak muncul klaster baru. Nanti dibuat satu pintu, arus pelayat yang dibatasi hanya dari keluarga dan kerabat saja yang boleh masuk," terang Ade Safri.
Para kerabat Mangkunegaran yang hadir melayat pun bakal dicek suhu tubuhnya. Protokol kesehatan ketat juga bakal diterapkan selama prosesi pemakaman KGPAA Mangkunegara IX.
"Prokes diterapkan dengan mengukur suhu tubuh, pelaksanaan prosesnya dilakukan mulai dari masuk akses masuknya hingga di dalam asistensi dengan Satgas COVID-19 selama pelaksanaan prosesi," urainya.