639 Warga DIY Meninggal Saat Isoman Selama Bulan Juli

639 Warga DIY Meninggal Saat Isoman Selama Bulan Juli

Jauh Hari Wawan S. - detikNews
Rabu, 28 Jul 2021 18:42 WIB
Poster
Ilustrasi pemakaman kasus COVID-19 (Foto: Edi Wahyono)
Sleman -

Angka kematian kasus virus Corona atau COVID-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) saat isolasi mandiri (isoman) di rumah masih tinggi. Berdasarkan data TRC BPBD DIY pada bulan Juli ini ada 639 orang meninggal saat isoman.

"Data yang terlapor sampai tanggal 25 Juli total ada 639 meninggal isoman di rumah dan yang meninggal di rumah sakit itu ada 1.831," kata Wakil Komandan TRC BPBD DIY, Indrayanto, kepada wartawan, Rabu (28/7/2021).

Indra sapaannya, menyebut banyaknya kematian saat isoman dikarenakan warga positif Corona merasa lebih nyaman melakukan isolasi di rumah. Padahal, secara kondisi tidak memungkinkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya ini satu persoalan edukasi ya. Kalau dari sisi masyarakat mereka merasa lebih nyaman di rumah tapi sebenarnya tidak begitu. Artinya kalau dari sisi kesehatan harusnya mereka harus ke shelter cuman masalahnya edukasinya," jelasnya.

Pihaknya saat ini terus mendorong masyarakat agar mau isolasi terpusat di shelter. Sehingga ketika kondisi warga tersebut drop bisa segera tertangani.

ADVERTISEMENT

"Di 2021 ini begitu orang drop dalam 1 hari atau setengah hari tingkat keparahannya lebih tinggi. Ketika kondisinya di rumah sehingga ketika dia harus menuju fasyankes dan fasyankesnya kapasitasnya sudah tidak mencukupi ini persoalan," ungkapnya.

Indra menyebut saat ini banyak tersedia shelter-shelter isolasi yang bisa dimanfaatkan warga. Indra menyebut kapasitasnya masih mencukupi.

"Oh masih ada space 1.000 sekian dari seluruh shelter dari total yang ada ya. Kita punya 20 lebih lah shelter, yang besar-besar itu juga masih banyak yang longgar," bebernya.

Sementara itu, Asisten I Sekretaris DIY Sumadi mengaku terkejut dengan tingginya angka kematian akibat COVID. Ternyata setelah ditelusuri, mayoritas kasus meninggal saat isolasi mandiri di rumahnya.

"Setelah tanggal 13 (Juli) itu kita terkejut karena ada angka kematian yang tinggi. Setelah kita baca ternyata banyak yang meninggal itu karena isolasi mandiri," kata Sumadi saat berbicara dalam dialog daring soal Perkembangan PPKM Level 4 di DIY yang digelar Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), hari ini.

Selengkapnya di halaman berikutnya...

Sumadi menyebut, setidaknya ada puluhan ribu warga DIY yang menjalani isolasi mandiri. Pihaknya pun mengaku tidak semua warga isoman terpantau karena tidak melapor.

"Data kami itu ada sekitar 25 ribu orang yang isoman. Ini tidak bisa kita kontrol karena banyak melapor ke tingkat RT dan diteruskan ke puskesmas," jelasnya.

Oleh karena itu, Pemda DIY terus menyiapkan shelter isolasi dan RS Darurat agar dapat menurunkan angka kematian saat isoman.

"Kami sedang menyiapkan shelter dan RS darurat, yang nantinya masyarakat itu bisa kita bawa ke shelter terpadu nantinya dan apabila perlu penanganan kita bawa ke RS darurat," ucapnya.

Sumadi menambahkan perkembangan kasus COVID-19 di DIY pasca adanya kebijakan PPKM Darurat cenderung fluktuatif. Oleh karena itu, pemerintah daerah masih belum sepenuhnya membuka akses-akses penyekatan, termasuk belum mengizinkan destinasi wisata beroperasi.

"Kasus COVID-19 masih fluktuatif, misalnya saat 3-13 Juli lalu saat PPKM Darurat pertama dijalankan kasus naik tinggi namun kemudian pekan ketiga melandai," sebutnya.

Meski begitu, sudah tiga pekan terakhir situasi jalanan Yogya relatif sepi. Hal ini menunjukkan kebijakan PPKM dijalankan ketat melalui berbagai penyekatan dan penutupan objek wisata masih ditutup.

"Dari situasi PPKM yang masih diperpanjang ini, kami terus melakukan pendekatan hingga ke tingkat dusun agar mobilitas benar benar dikurangi agar penularan kasus benar benar menurun," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(ams/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads