Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan membentuk Satgas Isolasi Mandiri (Isoman) untuk menekan kasus kematian saat isoman. Pembentukan Satgas Isoman ini sesuai dengan arahan dari Menteri Koordinasi Maritim dan Investasi (Marives) Luhut Binsar Pandjaitan.
"Satgas Isoman akan segera dibentuk, isinya ada dokter, perawat, dan dipimpin langsung Danrem (Danrem 072/Pamungkas Brigjen TNI Ibnu Bintang Setiawan)," kata Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji di Kompleks Kepatihan, Kemantren Danurejan, Senin (26/7/2021).
Aji menyebut Satgas Isoman ini bakal berkeliling ke seluruh wilayah DIY dan berkoordinasi dengan puskesmas. Tim satgas akan memantau kondisi panyintas virus Corona yang tengah menjalani isoman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keliling ke seluruh DIY. Ya, intinya mereka memantau kondisi penyintas isoman. (Kondisinya) Baik atau tidak, jika memang harus dirawat ke rumah sakit, segera dilakukan," jelasnya.
Aji menyebut keberadaan Satgas Isoman ini bakal membantu fungsi puskesmas dalam tugas pengawasan warga COVID. Terlebih saat ini kasus kematian Corona di Yogyakarta saat isolasi mandiri cukup tinggi.
"Ya langkah untuk mengatasi lonjakan kematian isoman," jelasnya.
Untuk diketahui, tim reaksi cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TRC BPBD) DIY mencatat ratusan kasus kematian saat isolasi mandiri (isoman). Pada periode tanggal 21 Juni-21 Juli tercatat ada 417 warga isoman di wilayah DIY yang meninggal dunia.
"417 ini tercatat ke dalam pendataan mulai 21 Juni sampai dengan 21 Juli 2021. Catatan yang kami tulis ini hanya berlaku untuk positif antigen atau pun PCR. Baik dia diswab sebelum meninggal hasilnya positif atau pasca meninggal diswab hasilnya positif," kata Wakil Komandan TRC BPBD DIY Indrayanto kepada wartawan, Jumat (23/7).
Meski kasus kematian saat isoman terbilang tinggi, keberadaan shelter isolasi terpusat di DIY masih kurang diminati. Kepala Dinas Sosial (Dinsos) DIY Endang Pamintarsih mengungkap, pihaknya sudah meminta satgas tingkat kelurahan di seluruh DIY untuk mengajak atau menawarkan warga positif COVID-19 untuk bersedia isolasi terpusat. Tapi, sampai saat ini, tingkat keterisian shelter masih minim.
"Tingkat keterisian masih minim. Dari 532 bed atau tempat tidur, baru terisi 285 atau sisa 247 bed," kata Endang saat jumpa pers virtual, Jumat (23/7).
(ams/mbr)