Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul segera menambah kapasitas tempat tidur isolasi COVID-19 di Rumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19 (RSLKC) Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, DIY. Selain itu, penambahan bed juga dilakukan di rumah sakit rujukan COVID-19 di Bantul.
Kepala Dinkes Bantul, Agus Budi Raharja, mengatakan bahwa kasus harian COVID-19 di Bantul fluktuatif namun lebih condong ke peningkatan kasus harian. Karena itu, pihaknya harus menambah bed isolasi pasien COVID-19.
"Alhamdulillah kemarin Deputi dari Kemenko Marves mengunjungi sini (RSLKC) dan diskusi. Akhirnya sepakat untuk menambah kapasitas tempat tidur rumah sakit rujukan (COVID-19) dan RSLKC di Bantul," katanya saat ditemui di RSLKC Bantul, Sabtu (24/7/2021).
"Nantinya ruang isolasi bertambah 30 bed, jadi sekarang 50 besok menjadi 80," imbuhnya.
Menurut Agus, realisasi penambahan akan dilakukan sesegera mungkin. Menurutnya penambahan bed akan selesai 2 pekan ke depan.
"Tadi sudah vicon dengan Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR dan segera insyaallah paling lambat 2 pekan sudah bisa dilakukan penambahan di RSLKC," katanya.
Penambahan bed juga akan terealisasi di seluruh rumah sakit rujukan COVID-19 di Bantul. Mengingat semakin hari penambahan kasus COVID-19 di Bantul cukup signifikan.
"Penambahan juga dilakukan di (Rumah Sakit Panembahan) Senopati terutama untuk menambahkan ICU dan yang merawat pasien COVID-19," ucapnya.
Diberitakan, sebelumnya, Dinkes Bantul menyebut tingkat keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) isolasi pasien COVID-19 mencapai 93,27%. Sedangkan untuk BOR perawatan intensif atau critical bed sudah penuh.
"Untuk BOR isolasi yang tersedia di rumah sakit rujukan COVID-19 ada 342 dan saat ini terpakai 319. Jadi BOR isolasi 93,27 persen," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Bantul Sapta Adisuka Mulyatno saat dihubungi detikcom, Sabtu (24/7).
Sedangkan untuk BOR perawatan intensif, Sapta mengaku sudah penuh. Hal itu karena masih banyak pasien COVID-19 yang bergejala sedang hingga berat.
"Kalau untuk (tempat tidur) perawatan intensif ada 38 dan terisi semua. Jadi untuk BOR intensif sudah 99,99 persen," ujarnya.
(mbr/mbr)