Terpopuler Sepekan

Kades Pemasang Baliho 'Enak Zaman PKI': Minta Maaf, Lalu Ngamuk ke Satgas

Andika Tarmy - detikNews
Sabtu, 17 Jul 2021 08:39 WIB
Kades Jenar, Sragen, memasang baliho kritik kebijakan PPKM Darurat. (Foto: Istimewa/Satpol PP Sragen)
Sragen -

Kepala Desa (Kades) Jenar, Sragen, Jawa Tengah, Samto, bikin heboh gegara nekat pasang baliho bertuliskan 'Enak Zaman PKI' dan bernada makian pada pejabat terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Sempat meminta maaf ke publik, Samto kembali berulah saat kedapatan mengamuk ketika Satgas COVID-19 membubarkan pesta hajatan di desanya.

Kehebohan berawal saat Samto memasang sebuah baliho berukuran cukup besar di jalan Desa Jenar. Selain bertuliskan kata-kata yang cenderung kasar, baliho ini juga dipasangi foto sang kades berseragam dengan memasang masker di dahi. Begini bunyi baliho tersebut:

IKI JAMAN REVORMASI, ISIH PENAK JAMAN PKI
AYO PEJABAT MIKIR NASIBE RAKYAT.
PEJABAT SENG SENENG NGUBER UBER RAKYAT KUI BANGSAT
PEGAWAI SENG GOLEKI WONG DUWE GAWE IKU KERE
PEGAWAI SING SIO KARO SENIMAN SENIWATI KUWI BAJI**AN

(Sekarang zaman reformasi
Masih enak zaman PKI
Ayo pejabat memikirkan nasib rakyat
Pejabat yang suka mengejar rakyat itu bangsat
Pegawai yang suka mencari orang punya hajat itu kere
Pegawai yang menyia-nyiakan seniman seniwati itu baji**an)

Ketika dikonfirmasi, Samto mengakui dirinyalah yang membuat dan memasang baliho tersebut. Baliho tersebut dipasangnya sejak Rabu (14/7) pagi.

Samto menyebut, dirinya nekat memasang baliho tersebut karena mengaku tidak tahan melihat rakyat menderita. Menurutnya, kebijakan PPKM Darurat yang selama ini berlaku sangat memberatkan rakyat.

"Orang hajatan dibubarkan, untungnya apa. Rakyat berjualan diuber-uber. Kasihan rakyat dan seniman dua tahun enggak makan," kata Samnto saat dihubungi detikcom, Kamis (15/7/2021).

Samto mengaku sengaja menggunakan pilihan kata yang agak keras dalam balihonya. Harapannya aspirasinya tersebut didengarkan oleh pemerintah.

"Sengaja (keras), biar didengarkan aspirasi rakyat. Saya yakin rakyat mendukung," jelasnya.

Baliho tersebut, akhirnya diturunkan oleh Satpol PP. Pihaknya mengaku tidak mempermasalahkan jika nantinya mendapat sanksi atas aksinya ini.

"Sudah diturunkan sama Satpol PP, Rabu (14/7) sore. Nggak apa-apa. Kalau memang ada sanksi saya siap," tegasnya.

Menanggapi hal itu, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyebut permasalahan ini sudah ditangani Inspektorat. Pihaknya menunggu hasil rekomendasi dari Inspektorat terkait kelanjutan nasib Samto.

Yuni mengatakan, kondisi fisik yang bersangkutan sedang tidak sehat terkait sakit stroke yang diderita. Pihaknya membuka kemungkinan memeriksa kondisi kejiwaan kades tersebut.

"Kalau saya sebagai bupati ya menyayangkan kalau ada aparat yang bertindak seperti itu, jelas tidak dibenarkan. Kalimatnya sangat-sangat tidak benar," kata Yuni.

"Terlepas apakah nanti ternyata setelah ada evaluasi inspektorat, barangkali memerlukan pemeriksaan mental barangkali, namun tetap tidak dibenarkan," imbuhnya.

Yuni tidak menampik kemungkinan adanya sanksi yang akan diturunkan kepada kades tersebut. Termasuk kemungkinan mencopot kades jika kondisi kejiwaan sang kades terbukti mengalami gangguan.

"Kalau kejiwaan ternyata sehat, ya justru malah lebih parah dong. Kalau jiwanya sehat seperti itu kalau dites wawasan kebangsaan sudah nggak lulus," imbuhnya.

Selanjutnya, Kades Jenar datangi polsek...

Tonton Video: Satgas: Keadaan Tak Baik-baik Saja, Senjata Ampuh Kita Jalankan Prokes!






(rih/rih)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork