Pasutri Positif Corona Meninggal saat Isoman di Sleman

Pasutri Positif Corona Meninggal saat Isoman di Sleman

Jauh Hari Wawan S. - detikNews
Senin, 12 Jul 2021 15:34 WIB
Corona Viruses against Dark Background
Ilustrasi Corona. (Foto: Getty Images/loops7)
Sleman -

Kasus pasien virus Corona atau COVID-19 yang meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri (isoman) terus terjadi. Di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dilaporkan pasangan suami istri (pasutri) meninggal saat isoman.

Sang istri yang berinisial C meninggal terlebih dahulu baru diketahui beberapa jam kemudian. Sementara sang suami yang bernisial K meninggal saat dalam perjalanan ke rumah sakit.

Dukuh Karang Tengah III, Nogotirto, Gamping, Surahmin, menjelaskan pasutri itu diketahui terkonfirmasi positif virus Corona dan memiliki komorbid. Sebelum meninggal, diketahui pasutri itu mengeluh sesak napas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemarin (11/7) itu kejadiannya. Keduanya memang punya komorbid," kata Surahmin saat dihubungi wartawan, Senin (12/7/2021).

Surahmin tidak mengungkap umur kedua orang tersebut. Dia menjelaskan awalnya keponakan pasutri itu datang untuk memberikan jaminan hidup (jadup) dari Kalurahan. Namun rumah pasutri itu tertutup.

ADVERTISEMENT

"Keponakannya telepon kemudian Pak K keluar. Baru buka pintu terus jatuh. Keponakannya tidak berani menolong karena tahu sedang isolasi," jelasnya.

"2 hari sebelumnya (Jumat) Bu C itu sudah mengeluh sesak napas. Kemudian waktu kejadian telepon satgas dan datang sebelum zuhur," tambahnya.

Saat tiba di kediaman pasutri itu, ternyata Bu C telah meninggal. Diperkirakan ia meninggal sekitar 3-4 jam sebelum satgas COVID-19 dan petugas Puskesmas tiba.

"Saya ke sana bareng satgas dan dokter Puskesmas. Sampai di sana masuk ternyata Bu K itu sudah tidak ada (meninggal dunia). Tidak adanya sudah dari pagi melihat kondisinya, sekitar 3-4 jam yang lalu. Jadi bisa diperkirakan bisa meninggalnya pagi jam 9," ucapnya.

Sementara suaminya, K kondisinya sudah sesak napas. Petugas kemudian segera membawa ke RSUP Dr Sardjito. Namun K mengembuskan napas terakhir dalam perjalanan.

"Pak K itu posisinya napas sesak. Dokter (menyarankan) untuk dibawa ke Sardjito. Baru sampai mana, Pak K sudah tidak ada saat diperjalanan menuju Sardjito," ungkapnya.

Akhirnya, jenazah Pak K dibawa pulang dan pemulasaraannya dilakukan bersama dengan jenazah istrinya. Proses pemulasaraan juga masih harus menunggu tim pemakaman BPBD Sleman.

"Terus dari satgas telepon BPBD Sleman tapi karena penuh juga kita dapat antrean nomor 5," katanya.

Tim BPBD Sleman, kata dia, baru tiba di lokasi sekitar pukul 11 malam. Jenazah kemudian dibawa dan dimakamkan di TPU Madurejo Prambanan.

Lebih lanjut, selama bulan Juni hingga saat ini, Surahmin mengungkapkan sudah ada 80-an warganya yang positif Corona. Sementara untuk kejadian meninggal saat isolasi mandiri dikatakannya baru kali ini terjadi.

"Tapi yang 26 orang sudah sembuh termasuk ada 6 yang meninggal. Yang isolasi mandiri baru ini lainnya meninggal di rumah sakit," pungkasnya.

Simak video 'Pria Isoman di Ciputat Meninggal, Ini Kata Kemenkes':

[Gambas:Video 20detik]



(sip/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads