RSUP Dr Sardjito Yogya Luruskan soal Pemasangan Tenda untuk Pasien Transit

RSUP Dr Sardjito Yogya Luruskan soal Pemasangan Tenda untuk Pasien Transit

Heri Susanto - detikNews
Rabu, 30 Jun 2021 14:23 WIB
Relawan membangun tenda barak di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (27/6/2021). Pembangunan tenda barak tersebut untuk melakukan screening dan penampungan sementara pengunjung di Instalasi Gawat Darurat (IGD) agar tidak terjadi kerumunan serta  mengantisipasi penularan COVID-19. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/foc.
Relawan membangun tenda barak di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (27/6/2021). (Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)
Yogyakarta -

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), meluruskan informasi di media sosial yang menyebut ada permintaan tenda karena pasien Corona membeludak. Seperti apa faktanya?

"Sekarang tambah tenda putih untuk berteduh keluarga pasien yang menunggu atau mengantar, juga antisipasi jika terjadi lonjakan kasus COVID-19," ujar Kepala Bagian Hukum, Organisasi dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan, saat dimintai konfirmasi melalui pesan singkat, Rabu (30/6/2021).

Tenda dengan kapasitas 12 tempat tidur itu rencananya akan dipakai untuk pasien yang transit menunggu kesiapan ruang isolasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tenda yang sudah terpasang bantuan BNPB kapasitas 12 bed terisi pasien transit yang menunggu kesiapan ruang rawat. Bukan tenda untuk pasien yang rawat inap di tenda," jelasnya.

Banu meluruskan, pendirian tenda di RSUP Dr Sarjito selama ini bukan untuk perawatan pasien. Melainkan tenda itu dipakai sebagai ruang transit untuk observasi pasien.

ADVERTISEMENT

"Bukan beludak rawat inap njih (ya). Mereka menunggu untuk masuk rawat inap," jelas Banu.

Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama RSUP Dr Sardjito, Rukmono Siswishanto, dalam jumpa pers virtual pada Senin (28/6) lalu menyebutkan, pendirian tenda di RSUP Dr Sardjito untuk mengantisipasi ketika pasien Corona harus menunggu karena berbagai hal.

"Tenda ini belum kami gunakan. Tapi, kami standby-kan dulu. Karena secara kapasitas seluruh bed COVID-19 ada 303 dengan BOR 65 persen," kata Rukmono.

Ia menambahkan, dengan kapasitas tersebut, memang ada kendala teknis. Sebab, dari 303 bed itu, saat puncak Januari dulu hanya terpakai 10 persen. Kemudian, oleh manajemen dialihfungsikan untuk pasien non-COVID-19.

"Jadi kami perlu memindahkan pasien non-COVID-19 ini, agar bisa menampung. Saat ini untuk BOR Sardjito 27 bed ICU sudah 85 persen. Ini yang membuat kami deg-degan jika ada pasien baru ke ICU. Tentu, prioritas adalah pasien dari ruang perawatan yang kondisinya memburuk (masuk ICU)," katanya.

Simak video 'Ledakan Pasien Covid-19, RS Rujukan di Yogya Dirikan Tenda Darurat':

[Gambas:Video 20detik]



(sip/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads