Ahli statistik atau statistikawan Budhi Handoyo Nugroho pendiri Laboratorium Statistik Terapan RoomStat, memprediksi lonjakan COVID-19 akan melandai pada September 2021 mendatang. Syaratnya adalah jika pemerintah baik daerah maupun pusat masih tetap menggunakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.
"Reguler (PPKM Mikro) sekarang, pertengahan September baru landai. Kalau lockdown bisa lebih cepat dari 9 September, lockdown bisa menurunkan kasus hingga 70 persen. Maka bisa dipercepat 54 hari, atau perkiraan hanya butuh waktu 23 hari dari sekarang atau perkiraan 17 Juli sudah bisa melandai," kata Budhi saat jumpa pers virtual, Selasa (29/6/2021).
Ia menambahkan, lockdown belajar dari India, sukses menekan angka kasus positif. Sedangkan jika diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), ia prediksi kasus positif baru melandai pada 9 Agustus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau PSBB bisa lebih cepat dari 9 September (PPKM Mikro). PSBB bisa menurunkan kasus 40 persen. Maka bisa dipercepat 31 hari, atau perkiraan butuh waktu 47 hari dari sekarang atau perkiraan 9 Agustus sudah bisa melandai," jelasnya.
Ia mengungkapkan, estimasi statistik tersebut bisa saja tidak berlaku atau lebih panjang peningkatan kasus positif. Sebab, lonjakan Corona saat ini, ada beberapa catatan yang perlu serius menjadi perhatian.
"Varian delta yang menyebabkan level of CT (Community of Transmision) atau tingkat penularan di komunitas meningkat menyentuh level CT3 dan CT4. Ditambah prokes menurun," katanya.
Ia menegaskan, untuk mengatasi masalah tersebut, sebenarnya pilihan lockdown yang paling tepat. Sebab, pelanggaran prokes sampai saat ini juga tidak mendapatkan sanksi tegas, dan kebijakan-kebijakan lain kurang proper untuk menekan angka penularan.
"Yang jelas untuk menghadapi varian delta yg cocok adalah pilihan lockdown, karena sudah ada contoh keberhasilan dalam pengendalian untuk secara cepat menurunkan angka penularan," ujarnya.
Ia menjelaskan, prediksi tersebut merupakan hasil dari monitoring data. RoomStat mencatat untuk melandai tiap kab/kota di DIY berbeda jumlah hari yang dibutuhkan.
"Saat periode November 2020-Maret 2021, Sleman butuh 100 hari untuk melandai, Bantul 102 hari, Kota 103 hari, Gunungkidul 105 hari, Kulon Progo 118 hari. Sedangkan DIY butuh 116 hari, Pulau Jawa 107 hari, Indonesia 104 hari. Lonjakan kasus sudah berjalan rata-rata 29 hari dari data tersebut," katanya.
Tapi, menurut Budhi, jika menggunakan history lamanya menuju melandai maka dibutuhkan rata-rata 78 hari lagi dari sekarang (29/6). Sesuai perkiraan, pada 9 September baru bisa melandai.
"Sesuai perkiraan tanggal 9 September sudah melandai dengan waktu yang dibutuhkan 78 hari," jelasnya.
Lihat juga video 'Masalah Pencernaan Kerap Ditemui Pada Anak Positif COVID-19':