Ada Pegawai Kena Corona, Kantor Kalurahan Sumbermulyo Bantul Ditutup

Ada Pegawai Kena Corona, Kantor Kalurahan Sumbermulyo Bantul Ditutup

Pradito Rida Pertana - detikNews
Senin, 28 Jun 2021 15:16 WIB
Poster
Ilustrasi virus Corona. (Foto: Edi Wahyono)
Bantul -

Kantor Kalurahan Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, DIY, terpaksa ditutup selama 3 hari usai 2 pegawainya terkonfirmasi positif virus Corona atau COVID-19. Selain itu, shelter di kalurahan tersebut penuh dan banyak warga positif yang bergejala isolasi mandiri di rumah.

"Jadi ditutup 3 hari, karena sekalian disterilkan semua (ruangan di kantor kalurahan)," kata Lurah Sumbermulyo Ani Widayani saat dihubungi detikcom, Senin (28/6/2021).

Kantor Kalurahan Sumbermulyo akan ditutup mulai Selasa (29/6) besok hingga Kamis (1/7/2021). Kasus Corona para pegawai kelurahan ini terungkap setelah dua orang yang bertugas di dalam ruangan yang sama merasakan gejala seperti flu dan izin tak masuk kerja pada 20 Juni 2021.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terus hari Senin (21/6) keduanya sudah tidak berangkat dan hari Sabtu (26/6) keduanya swab (antigen) lalu hasilnya positif. Saat ini keduanya isolasi mandiri karena shelter desa sudah penuh," ucapnya.

Kedua orang itu, kata Ani, melakukan isolasi mandiri sembari menunggu hasil swab PCR sebagai penegakan hasil tes rapid antigen. Dia meminta agar masyarakat memaklumi penutupan kantor kelurahan ini.

ADVERTISEMENT

"Pelayanan dan operasional kalurahan akan ditutup sementara selama tiga hari agar tidak jadi klaster," katanya.


Terlepas dari hal tersebut, Ani mengeluhkan warganya yang positif COVID-19 dengan status bergejala harus melakukan isolasi mandiri di rumah. Padahal, pasien bergejala seharusnya mendapat perawatan dari pihak medis.

"Shelter desa itu hanya untuk pasien ringan tanpa gejala dan saat ini sudah penuh. Nah, permasalahannya saat ini yang bergejala banyak yang melakukan isoman di rumah karena rumah sakit (rujukan COVID-19) penuh," ucapnya.

"Di sisi lain kalau yang bergejala diterima di shelter desa nanti saya bisa menyalahi aturan. Apalagi peralatan medis di shelter desa tidak lengkap," lanjut Ani.

Oleh sebab itu, dia meminta kebijakan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul untuk mengklasifikasikan tempat penanganan pasien COVID-19 sesuai dengan kondisinya. Mengingat jika pasien COVID-19 bergejala dan melakukan isoman berpotensi kondisinya bertambah parah karena minimnya pengawasan dari petugas medis.

"Jadi mungkin untuk yang pasien bergejala isolasinya bisa disentralkan. Karena kalau sentral yang mengawasi lebih mudah," katanya.

"Apalagi kalau lokasinya (isolasi untuk pasien bergejala) didukung peralatan medis yang lengkap, itu kan bisa mengurangi risiko pasien yang bergejala agar kondisinya tidak memburuk," imbuh Ani.

(sip/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads