Sebanyak 90 warga di satu kalurahan di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terkonfirmasi positif virus Corona atau COVID-19 usai mengikuti hajatan pernikahan. Saat ini mereka menjalani isolasi mandiri.
Juru Bicara Satgas COVID-19 Kulon Progo, Baning Rahayujati mengungkapkan peristiwa ini terjadi di Kalurahan Banjarharjo, Kapanewon Kalibawang. Kasus ini berawal dari warga setempat yang menggelar hajatan pernikahan pada awal Juni 2021 lalu.
Adapun ada dua hajatan yang digelar dalam waktu yang hampir bersamaan. Namun dalam pelaksanaannya tidak mengindahkan protokol kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hajatan itu dilaksanakan dengan prasmanan, dan masih ada kegiatan organ tunggal," ungkap Baning kepada wartawan, Senin (28/6/2021).
Pasca kegiatan tersebut, sejumlah warga yang terlibat sebagai rewang maupun tamu mengalami sakit. Mereka menunjukkan gejala COVID-19 seperti demam, batuk dan pilek. Dari situ kemudian dilakukan swab antigen yang hasilnya ternyata positif.
Satgas selanjutnya melakukan swab PCR massal kepada seluruh warga yang terlibat hajatan tersebut.
"Dan tercatat sampai hari ini ada 90 yang terkonfirmasi positif COVID-19. Seluruhnya merupakan warga yang terlibat dalam kegiatan tersebut (hajatan)," ujarnya.
Baning mengatakan upaya tracing untuk mengetahui kontak erat dari kasus positif itu belum berakhir. Sehingga ada kemungkinan jumlah kasus bisa bertambah.
"Sampai hari ini masih dilakukan tracing dan pemeriksaan kepada kontak erat khususnya yang menimbulkan gejala," ujarnya.
Untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona, warga yang terkonfirmasi positif maupun kontak erat di Banjarharjo diminta menjalani isolasi mandiri. Lingkungan di sana juga telah disterilisasi menggunakan disinfektan. Selain itu juga diberlakukan penutupan wilayah.
Kasus Corona di Kulon Progo Melonjak
Merujuk data Satgas COVID-19 Kulon Progo, jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mengalami kenaikan. Tercatat dalam dua hari terakhir, yaitu Sabtu dan Minggu (26-27/6), ada penambahan sebanyak 550 kasus baru.
"Dalam dua hari terakhir yaitu Sabtu dan Minggu jumlah kasus baru sangat tinggi. Sabtu ada 295 dan Minggu 255 kasus baru. Ini merupakan kasus tertinggi sejak Maret 2020 (awal Corona muncul di Kulon Progo)," ungkap Baning.
Baning menjelaskan peningkatan kasus ini disebabkan karena beberapa hal. Salah satunya dari hasil tracing kasus sebelumnya uang mayoritas dari klaster keluarga, kantor dan kegiatan kemasyarakatan.
"Mayoritas dari klaster-klaster itu, di mana upaya tracing terus kami lakukan makanya jadi meningkat," jelasnya.
Adapun dengan tambahan kasus baru itu, total konfirmasi positif COVID-19 di Kulon Progo menjadi 8.141. Rinciannya 123 orang masih menjalani isolasi di rumah, 1.822 isolasi mandiri dan 141 meninggal dunia. Sementara total kasus sembuh tercatat sebanyak 537 dan selesai isolasi 5.518.
(rih/sip)