.webp)
Satgas COVID-19 Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menutup Puskesmas Pengasih 2 setelah puluhan karyawan di puskesmas ini terkonfirmasi positif virus Corona atau COVID-19. Penutupan ini berlangsung hingga 5 Juli 2021 mendatang.
"Pelayanan di Puskesmas Pengasih 2 dihentikan hingga 5 Juli dan akan buka kembali 6 Juli. Sedangkan pelayanan kepada masyarakat dialihkan ke Puskesmas pengasih 1," ungkap Juru Bicara Satgas COVID-19 Kulon Progo, Baning Rahayujati, kepada wartawan, Senin (28/6/2021)
"Untuk itu warga masyarakat diharapkan memahami karena pelayanan baik di dalam maupun luar gedung, dan jadwal vaksinasi ditunda setelah semua (karyawan positif) selesai masa isolasi," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baning mengatakan total karyawan yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Puskesmas ini sebanyak 23 orang dari total 50 karyawan. Sebanyak 7 karyawan, di luar kasus positif, telah dinyatakan negatif, sedangkan sisanya masih menunggu hasil tes swab.
"Sampai kemarin (Minggu) ada 23 karyawan yang terkonfirmasi positif dari total 50 karyawan," ujar Baning.
Baning mengungkapkan kasus ini berawal dari salah seorang karyawan puskesmas yang keluarganya terkonfirmasi positif Corona. Kemudian yang bersangkutan menunjukkan gejala COVID-19 tetapi tetap masuk kerja. Walhasil dari satu orang tersebut menular ke karyawan lain.
"Jadi ini dari keluarga karyawan yang positif, namun tidak menyadari bahwa dia merupakan kontak erat dan bergejala tapi tidak disadari dan tetap masuk ke kantor," ucapnya.
Puskesmas Ini Sudah 2 Kali Ditutup Gegara Corona
Baning mengungkapkan penutupan Puskesmas Pengasih 2 bukanlah yang pertama. Satgas pernah menutup Puskesmas yang berlokasi di Kalurahan Margosari, Pengasih ini karena kasus serupa, pada September 2020 silam.
"Ini adalah kejadian kedua untuk Puskesmas Pengasih 2. Sebelumnya pernah ditutup karena beberapa karyawan terkonfirmasi positif. Namun kali ini lebih banyak sehingga penutupan lebih panjang karena SDM yang ada tidak memungkinkan untuk memberikan pelayanan," ujarnya.
Ia menduga penularan berkaitan dengan kendornya prokes di lingkungan kantor tersebut. Karena itu lanjut Baning, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat telah mengeluarkan instruksi kepada para tenaga kesehatan di fasyankes baik puskesmas maupun rumah sakit agar benar-benar melaksanakan protokol kesehatan baik saat memberikan pelayanan kepada masyarakat ataupun di jam-jam istirahat.
"Di saat pelayanan petugas Puskesmas memang sudah menggunakan APD standar, tapi setelah selesai pelayanan mereka makan bersama dalam jarak yang dekat, sehingga Dinkes telah melakukan evaluasi terhadap kejadian-kejadian yang sudah mengakibatkan beberapa pegawai fasyankes baik Puskesmas maupun RS tertular, karena itu Kepala Dinkes telah menginstruksikan seluruh nakes untuk ingat prokes dan melaksanakannya baik saat pelayanan maupun setelah pelayanan," ujar Baning.
(sip/ams)
