"Sudah ada delapan orang yang kita panggil dan mintai keterangan. Di antaranya ada kepala desanya juga sudah kita minta keterangan," kata Kasat Reskrim Polres Grobogan, AKP Aji Darmawan, saat dihubungi detikcom, Sabtu (26/06/2021).
Video viral kades joget-joget bareng biduan itu berdurasi 16 detik. Tampak dari video tersebut para aparat desa berjoget dan menyanyi tanpa mengenakan masker atau berjaga jarak.
Dalam postingan Instagram @undercover.id juga disertakan keterangan sebagai berikut:
Pelantikan 23/06/2021. Tampak penyanyi dan beberapa orang yang diduga perangkat desa setempat menyanyi dan berjoget tanpa pakai masker dan jaga jarak.
_
Video : Gerobogan Maju
Postingan tersebut mendapat banyak reaksi dan respons dari netizen. Sebagian dari mereka menyampaikan komentar bernada menyayangkan aksi para aparat tersebut.
Aji menyebut kades tersebut sudah mengakui kesalahannya. Meski begitu pemeriksaan tetap berlanjut, termasuk kepada para saksi yang berada di lokasi acara tersebut.
"Kadesnya mengakui salah. Ini pemeriksaan masih berjalan. Kita periksa saksi-saksi lain yang ada di TKP," ungkapnya.
"Sanksi kita belum bisa tentukan. Masih menunggu klarifikasi saksi-saksi lainnya nanti baru kita gelar perkara dan tentukan sanksinya," tutur Aji.
Ulah Kades Dinilai Kurang Ajar
Bupati Grobogan Sri Sumarni merasa geram dengan peristiwa itu. Dia menegaskan seharusnya kepala desa menjadi contoh bagi warganya dalam menegakkan protokol kesehatan saat pandemi Corona.
"Iya, itu kades dan perangkat desa. Kurang ajar itu kepala desanya tidak bisa menjadi contoh dan teladan baik di masyarakat," kata Sri Sumarni saat dihubungi detikcom, Jumat (25/6).
Video Diambil Usai Acara Pelantikan Kades
Momen yang terekam dalam video itu, kata Sumarni, merupakan acara pelantikan berlangsung pada Rabu (23/6). Saat acara pelantikan berlangsung, mereka menerapkan protokol kesehatan. Namun usai semua tamu pulang termasuk camat, mereka kemudian berjoget dan bernyanyi tanpa menerapkan protokol kesehatan.
"Namun ketika semua tamu sudah pulang mereka malah asyik berjoget. Itu nglimpe (menohok dari belakang) itu, kita semua yang di sini bekerja keras dan gotong-royong agar menekan penyebaran angka COVID-19 itu mereka malah asyik-asyik bernyanyi. Itu menyakitkan. Itu nanti akan ada sanksinya, ditunggu hasilnya seperti apa," urai Sumarni dengan nada kesal.
(ams/ams)