Di tengah batalnya lockdown, kasus virus Corona atau COVID-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus meroket. Hari ini kasus harian COVID mencapai 675 sehari lebih tinggi dari rekor pada Minggu (20/6) lalu yang sebanyak 665 kasus.
"Penambahan kasus terkonfirmasi COVID-19 di DIY sebanyak 675 kasus. Total kasus terkonfirmasi menjadi 53.978 kasus," kata Kepala Bagian Humas Biro Umum, Humas, dan Protokoler (UHP) Pemda DIY Ditya Nanaryo Aji melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Selasa (22/6/2021).
Ditya menerangkan kasus sembuh hari ini bertambah 260 kasus sehari. Sementara itu, pihaknya mencatat tambahan kasus COVID meninggal sebanyak 15 hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penambahan kasus sembuh sebanyak 260 kasus, total sembuh menjadi 46.113. Dengan kasus meninggal 15 kasus total kasus 1.394 kasus," terang Ditya.
Dari total kasus harian COVID di DIY itu, kata Ditya, terbanyak berasal dari Kabupaten Sleman dengan 199 kasus. Kemudian disusul Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Gunungkidul, dan Kota Yogyakarta.
"Distribusi kasus terkonfirmasi COVID-19 menurut domisili Kota Yogyakarta 76 kasus, Kabupaten Bantul 162 kasus, Kabupaten Kulon Progo 122 kasus, Kabupaten Gunungkidul 116 kasus, dan Kabupaten Sleman 199 kasus," jelasnya.
Kemudian untuk rincian riwayat kasus positif berasal dari periksa mandiri sebanyak 126 kasus, kemudian tracing kontak kasus positif 524 kasus, dan screening karyawan kesehatan 2 kasus. Lalu perjalanan luar daerah 4 kasus, dan belum ada info 19 kasus.
Untuk diketahui, kasus harian Corona DIY per Selasa (22/6) hari ini mencatat kasus harian terbanyak selama pandemi COVID-19. Kasus terbanyak sebelumnya terjadi pada Minggu (20/6) lalu dengan tambahan 665 kasus positif COVID-19 dalam sehari sehingga akumulasi kasus 52.641.
Tambahan kasus harian COVID-19 di DIY sempat menurun pada Senin (21/6) kemarin. Pada Senin (21/6) kemarin tambahan kasus harian sebanyak 662 kasus sehingga akumulasi kasus 53.303 kasus.
Sementara itu, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X memastikan belum akan menerapkan lockdown di Yogyakarta. Menurut Sultan regulasi setegas apapun jika masyarakat masih abai akan sia-sia.
"Tak dapat dipungkiri, masyarakat lah yang menjadi subjek pencegahan meluasnya pandemi. Sebaik dan sekuat apa pun regulasi hanya akan menjadi aji godhong aking, tak berarti bagai daun kering, jika diabaikan dan tidak dilaksanakan dengan sepenuh hati," kata Sultan saat Sapa Aruh di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kantor Gubernur DIY, Yogyakarta, hari ini.
(ams/sip)