Jumlah kasus Corona dari klaster gathering mahasiswa Universitas Tidar (Untidar) Kota Magelang mencapai 57 orang. Gathering tersebut disebut digelar mahasiswa Program Studi Teknik Sipil.
"Saya tidak bisa hitung, totalnya laporan dari seluruh Untidar itu ada 57 orang (positif Corona). Iya (klaster gathering)," ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang, dr Intan Suryahati saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (21/6/2021).
Sebagai informasi, usai ada mahasiswa peserta gathering yang terkonfirmasi positif Corona, Dinas Kesehatan Kota Magelang menggelar tracing. Sebanyak 87 mahasiswa menjalani tes swab PCR pada Selasa (15/6).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari 87 mahasiswa yang mengikuti tes swab PCR tersebut, sebanyak 34 orang terkonfirmasi positif Corona.
"Yang ikut swab, Selasa (15/6), ada 34 positif," ujarnya.
Saat ditanya wartawan soal klaster lain di Kota Magelang, Intan mengungkap Untidar masih satu-satunya klaster besar di wilayahnya.
"Nggak ada, yang besar Untidar," tuturnya.
Kata Rektor Untidar
Diwawancara terpisah pada pekan lalu, Rektor Universitas Tidar (Untidar) Magelang, Mukh Arifin, mengatakan pihak kampus selama ini sudah membatasi kegiatan. Termasuk tidak ada kegiatan tatap muka baik pembelajaran maupun ekstrakurikuler.
"Sehingga kita tidak mengeluarkan izin. Jadi (pihak kampus) tidak mengeluarkan izin, maksudnya ya tidak ada dibuka untuk pengeluaran izin, nggak ada. Sehingga mahasiswa mengadakan sendiri, itu di luar agenda universitas," kata Arifin.
Arifin bahkan mengaku awalnya tidak mengetahui adanya acara itu. Dia akhirnya tahu setelah ada klaster Corona dari acara gathering tersebut.
"Tadinya nggak tahu, kita nggak tahu. Dari fakultas juga nggak tahu, tahu-tahu yang karena ada kejadian, lalu kita ngundang anak-anaknya," ujarnya.
"Universitas nggak punya agenda untuk kegiatan semacam itu. Jadi kalau kalian mengadakan, ya aktivitas ditanggung jawab sendiri. Maksudnya ya bukan kemudian kami lepas, nggak. Artinya ini pembelajaran bagi kita semua," tuturnya.