Empat kantor desa di Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah harus ditutup sementara alias lockdown. Penutupan dilakukan setelah sejumlah perangkat desa dinyatakan positif virus Corona atau COVID-19.
Plt Camat Polokarto, Heri Mulyadi, menyebut empat desa tersebut adalah Pranan, Karangwuni, Bulu dan Kemasan. Kasus bermula dari kejadian di Desa Karangwuni.
"Awalnya Sekdes Karangwuni terpapar COVID-19, diduga karena tertular saat merawat keluarganya yang sakit. Ternyata keluarganya itu positif," kata Heri saat dihubungi detikcom, Kamis (17/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian satu kantor Desa Karangwuni harus menjalani tes swab. Termasuk Kades Karangwuni yang berinisiatif melakukan tes swab mandiri.
"Kades Karangwuni ternyata juga positif COVID-19. Kemudian dilakukan tracing, hasilnya tiga orang kepala desa dari Pranan, Bulu dan Kemasan juga positif COVID-19," ujarnya.
Perangkat Desa Tunggu Hasil PCR
Sementara dari hasil tes swab antigen sejumlah perangkat desa adalah negatif. Namun mereka masih menunggu hasil swab PCR untuk memastikan benar-benar negatif virus Corona.
"Para kades yang positif (virus Corona) tidak mengalami gejala, sehingga hanya menjalani isolasi mandiri selama 10 hari. Yang negatif masih menunggu hasil swab PCR," ujar Heri.
Meski kantor desa tutup, Heri memastikan pelayanan masyarakat tetap bisa berjalan dengan koordinasi dengan pihak kecamatan. Perangkat desa pun sudah terbiasa bekerja di rumah atau work from home (WFH) sehingga pelayanan tidak terganggu.
"Pelayanan tetap kita koordinasikan semua. Kami kan sudah terbiasa WFH juga, jadi tidak akan terganggu," pungkas Heri.
Simak juga video 'Corona Membandel, Pembatasan di RI Bakal Diperketat Lagi?':