Kasus harian virus Corona atau COVID-19 di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus menanjak. Kapasitas dua shelter Fasilitas Kesehatan Darurat COVID-19 (FKDC) di Sleman pun mulai penuh.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo telah memprediksi akan terjadi peningkatan kasus harian virus Corona pasca-libur Lebaran. Lonjakan kasus mulai terlihat pada pekan keempat usai libur Lebaran.
Akibatnya, daya tampung dua shelter isolasi yakni Asrama Haji dan Rusunawa Gemawang kini penuh. Oleh karena itu, Pemkab bekerja sama dengan Universitas Islam Indonesia (UII) membuka shelter baru dengan meminjam asrama mahasiswa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita siapkan tambahan shelter di shelter UII ini," kata Joko saat ditemui di kampus terpadu UII, Jalan Kaliurang KM 14, Sleman, Senin (14/6/2021).
Dijelaskan Joko, saat ini kondisi Rusunawa Gemawang sudah overload. Sementara keterisian di Asrama Haji sudah lebih dari 60 persen.
"Rusunawa Gemawang itu kapaitas 72 sekarang 75. Kemudian Asrama Haji itu sudah 60 persen terisi," jelasnya.
Menurut Joko, shelter UII ini untuk mengakomodasi jika ada warga terutama dari Sleman bagian utara yang harus menjalani isolasi.
"Karena di utara ini juga potensi terjadi penularan tinggi, maka keberadaan shelter UII ini sangat membantu. Kalau di utara nanti kita arahkan ke sini (shelter UII) tidak perlu ke Gemawang atau Asrama Haji," urainya.
Sementara itu, Rektor UII Fathul Wahid menjelaskan secara resmi shelter UII akan beroperasi mulai 15 Juni 2021. Kapasitas total sejumlah 72 orang. Shelter ini akan digunakan untuk pasien Corona tanpa gejala atau gejala ringan.
"Mekanisme untuk tinggal nanti melalui surat pengantar dari puskesmas untuk selanjutnya akan dilakukan screening ulang setibanya di shelter," pungkasnya.