Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, mengecek penanganan kebakaran di tangki Pertamina RU IV Cilacap, Jawa Tengah, kemarin. Dia saat itu mengungkap ada titik api baru tapi memastikan jika operasional kilang tidak terganggu.
"Tadi saya sudah melihat langsung situasi di sana karena satu titik api sudah selesai dan ada satu titik api lagi yang harus kita selesaikan," kata Nicke Widyawati kepada wartawan, Sabtu (12/6).
Dia mengatakan jika komitmen Pertamina untuk penyediaan BBM dan LPG dipastikan tidak terganggu. Pasalnya yang terbakar merupakan tangki benzene yang merupakan bahan dasar untuk Petrochemical.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Operasional kilang tidak terganggu, karena kilang running sesuai dengan operasional BBM, LPG, sehingga komitmen kepada masyarakat untuk penyediaan juga tidak terganggu," ujarnya.
Selain itu Nicke meyakinkan kepada pelanggan Pertamina bahwa Benzene sudah terpenuhi untuk home industry. Sehingga suplai kepada masyarakat tidak berkurang.
"Komitmen kita kepada costumer khususnya adalah Benzene semua sudah terpenuhi untuk home industry, sehingga tidak ada isu dengan adanya kejadian ini suplai kepada pelanggan berkurang," ucapnya.
Dia mengungkapkan jika pihaknya saat ini fokus untuk menyelesaikan titik kebakaran yang masih terjadi. Dia menilai jika semua keamanan dalam pelaksanaan pemadaman di RU IV Cilacap sudah sesuai dengan standar.
"Fokus kita segera menyelesaikan titik kebakaran ini yang masih terjadi dan yang paling penting adalah yang dari semalam saya tekankan, jangan sampai ada korban. Alhamdulillah semua safety standard, sehingga sudah betul-betul aman areanya, jadi insyaallah ini tidak ada risiko. Ini kita tinggal masalah waktu saja bagaimana penanganan yang dilakukan secara ofensif dan nanti juga ada pendinginan," ucapnya.
Dia juga mengucapkan terima kasih untuk tim Pertamina RU IV Cilacap yang segera tadi malam melakukan langkah langkah untuk segera mengisolir, mengantisipasi, mengisolasi agar titik api tidak semakin melebar.
Dari pantauan detikcom sekitar pukul 15.42 WIB kemarin, asap mengarah ke barat. Kepulan asap masih sangat tebal dan kobaran api terlihat.
Dibandingkan pada pagi harinya, kepulan asap yang keluar dari area 39 lebih tebal dan lebih luas. Di lokasi sekitar beberapa warga terlihat menonton, kejadian tersebut. Sambil sesekali mengabadikan menggunakan telepon seluler.
Warga mengeluhkan air sumur menghitam...
Di sisi lain, warga di Kelurahan Kutawaru, Kecamatan Cilacap Tengah mengaku terdampak asap kebakaran tersebut.
"Kondisinya paling paling kabut, di situ kadang ada yang hitam sumurnya. Asapnya itu tadi malam kan banyak banget, nah itu pada ke sumur," kata Budi, warga Kelurahan Kutawaru saat dihubungi wartawan, Sabtu (12/6).
Budi menyebut saat ini warga masih beraktivitas seperti biasa. Dia menduga kepulan asap dari kilang Pertamina Cilacap mengarah ke Dusun Cigintung.
"Kalau kondisi sekarang biasa biasa saja, asapnya mengarah ke Cigintung kalau tidak salah. Warga aktivitas ya masih biasa, kondisi udara paling paling kalau asapnya tinggi tidak masalah," ucapnya.
Budi menyebut dampak dari kebakaran di area kilang Pertamina itu hanya dirasakan pada pagi hari. Sebab air sumur dan atap rumah tiba-tiba menghitam.
"Hanya tadi pagi yang atap rumah tapi tidak hitam bangat, karena tadi malam kan kena hujan juga jadi pada hilang. Tidak ada bau menyengat. Keluhannya itu, paling paling sumur aja ada yang hitam kena kabut airnya, karena turun dari air hujan," jelasnya.