8 Fakta Baru dari Rekonstruksi Takjil Sianida yang Tewaskan Anak Ojol

Terpopuler Sepekan

8 Fakta Baru dari Rekonstruksi Takjil Sianida yang Tewaskan Anak Ojol

Pradito Rida Pertana - detikNews
Minggu, 13 Jun 2021 07:05 WIB
Rekonstruksi kasus takjil sianida yang menewaskan seorang bocah di Kapanewon Sewon, Bantul digelar hari ini. Tersangka memperagakan sejumlah adegan dalam rekonstruksi tersebut.
Rekonstruksi kasus takjil sate sianida di Bantul. (Foto: Agus Septiawan/detikcom)
Bantul -

Rekonstruksi kasus takjil sianida yang menewaskan seorang bocah di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan tersangka Nani Aprilliani Nurjaman (25) berlangsung dalam 35 adegan pada Senin (7/6) lalu. Rekonstruksi itu diwarnai tangis munculnya sejumlah fakta baru khususnya terkait pemberi ide sate sianida kepada Nani yakni R.

1. Nani Menangis saat Melakukan Reka Adegan

Menyoal Nani yang menangis terus saat melakukan rekonstruksi adegan, Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Ngadi menduga hal tersebut karena yang bersangkutan tidak biasa dalam posisi saat ini. Terlebih rekonstruksi hari ini melibatkan banyak orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya mungkin dia tidak biasa di situasi seperti ini, kita maklumi tidak biasa di tempat seperti ini," ucapnya saat ditemui di Polres Bantul, Senin (7/6/2021).

2. Ada Tambahan Reka Adegan dalam Rekonstruksi Kasus Takjil Sianida

ADVERTISEMENT

"Untuk sesuai rencana ada 27 adegan tapi dalam praktiknya ada beberapa temuan artinya adegan yang belum tercover saat ini dilaksanakan juga jadi semuanya ada 35 adegan," kata Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Ngadi saat ditemui di Polres Bantul," Senin(7/6/2021).

Adegan yang belum tercover, kata Ngadi seperti adegan detail saat Nani mencampur sianida ke dalam bumbu satai hingga membuang pakaian gamis dan kerudung yang dikenakan saat bertemu dengan Bandiman.

"Terkait dengan pelaksanaan peragaan, mungkin diantara poin 27-28, termasuk cara mencampur dan membeli (sianida) sudah kita perankan. Termasuk saat membuang gamis juga dan tadi sekitar 22 adegan yang melibatkan NA lainnya melibatkan saksi dan korban," ucapnya.

3. Sasaran Takjil Sianida Nani yaitu Polisi Tomi Tak Hadir

Terkait tidak hadirnya Tomi dan istrinya dalam rekonstruksi tersebut, Ngadi mengaku tidak mengetahui detailnya. Pasalnya polisi telah mengirimkan undangan pada yang bersangkutan.

"Karena yang bersangkutan sudah kita kasih undangan, ya mungkin lagi ada keperluan sehingga pakai pengganti," katanya.

4. Bandiman Sempat Menahan Emosi saat Rekonstruksi Bersama Nani

Ayah dari bocah yang tewas akibat mengkonsumsi sate dan lontong yang dibeli Nani yakni Bandiman mengaku sempat menahan emosi saat melakukan reka adegan. Pasalnya dia teringat akan anaknya yang tewas setelah menyantap sate racikan Nani.

"Ya sesuai, tadi urut-urutannya seperti itu, ada sekitar 35 dan tidak berbeda kok mas tapi ya sempat emosi juga tadi," kata Bandiman saat ditemui di Polres Bantul, Senin (7/6/2021).

5. Bandiman Maafkan Nani Lewat Secarik Surat

Kuasa hukum Bandiman Chandra Siagian menyebut jika Bandiman telah menuliskan secarik kertas kepada Nani. Tulisan tersebut berisi jika Bandiman telah memaafkan Nani.

Berikut isi surat Bandiman kepada Nani yang ditunjukkan oleh Chandra:

Assalamualaikum, Wr. Wb.

Saya atas nama Bandiman dengan ini memberikan maaf kepada anda (Nanik) yang telah melakukan keteledoran walaupun salah sasaran terhadap anak saya Naba Faiz Prasetya sehingga mengakibatkan meninggalnya anak saya.

Namun demikian dengan tidak mengurangi rasa hormat kami sekeluarga tetap menuntut proses hukum harus tetap berjalan dan tidak akan mengurangi/meringankan tuntutan kami sekeluarga sesuai dengan perbuatan yang telah anda lakukan mendapat hukuman yang setimpal.

Simak fakta selanjutnya tentang sosok pemberi ide sate sianida...

Saksikan juga 'Jerat Pasal Pembunuhan Berencana untuk Nani Peracik Takjil Sianida':

[Gambas:Video 20detik]



6. Ayah Korban Tetap Ingin Nani Dihukum Setimpal

Terkait proses hukum, Bandiman menyerahkan ke pihak Kepolisian. Bandiman berharap Nani mendapat hukuman yang setimpal.

"Masalah hukum ya proses jalan terus. Iya kami sekeluarga menuntut proses hukum tetap berjalan dan hukuman setimpal. Jadi secara emosi manusia memafkan tapi masalah hukum harus tetap berjalan" katanya.

"Pelaku sudah minta maaf melalui tulisan kalau ngomong langsung nggak bisa, dan saya jawab dengan tulisan saya," imbuh Bandiman.

7. Nani Ungkap Cir-ciri R, Pemberi Ide Sate Sianida

Salah seorang anggota tim kuasa hukum Nani yakni Anwar Ary Widodo mengungkapkan ciri-ciri R, sosok yang memberi ide kepada Nani Aprilliani Nurjaman (25) untuk mencampur sianida ke bumbu satai hingga menewaskan bocah di Bantul. R ternyata baru setahun mengenal Nani dan berlogat Sumatera.

"Pengakuan klien kami logatnya (R) dari Sumatera, dia masih muda, sekitar 30 tahun. Keduanya (R dan Nani) sudah kenal sekitar setahun lebih," katanya saat ditemui di Polres Bantul, Senin (7/6).

Menyoal R apakah seorang aparat, Ary belum bisa mengungkapkannya secara gamblang. Namun, dia memastikan bahwa R adalah pelanggan di tempat kerja Nani.

"Kalau itu tidak tahu. Nanti di persidangan, karena yang memberi ide melakukan itu si R. Kita buka-bukaannya nanti di persidangan," ucapnya.

"Yang jelas R hanya pelanggan, dan tidak bawa mobil tiba-tiba di sana (tempat kerja Nani), entah mobilnya diparkir di mana. Dan setelah ada kasus itu kontaknya dihubungi hilang," lanjut Ary.

8. Polisi Tetapkan R Sebagai DPO

Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Ngadi mengatakan, bahwa pihaknya segera menetapkan R sebagai daftar pencarian orang (DPO). Pasalnya hingga saat ini R tak kunjung terciduk.

"Sementara ini kita jadikan DPO karena yang bersangkutan belum bisa diamankan, ada kendala yang tidak bisa kita ungkapkan. Untuk kapannya (jadi DPO) setelah nanti kita gelarkan dulu baru tetapkan DPO," katanya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads