Satu unit bus nekat menerobos saat dua kereta api melintas di perlintasan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sore tadi. Akibatnya bus yang tertabrak itu terpental dan menewaskan seorang pesepeda di sebelahnya.
"Pada sekitar pukul 16.19 WIB di JPL 501 melintas 2 KA yang hampir bersamaan di jalur hulu dan hilir. Di jalur hulu melintas Ka Wijayakusuma, setelah KA Wijayakusuma lewat, bus dari arah barat melewati lajur sebelah kanan dan menerobos palang pintu yang masih tertutup," kata Manajer Humas PT KAI Daop V Purwokerto Ayep Hanapi kepada wartawan, Jumat (4/6/2021).
"Pada saat bersamaan datang ka Ranggajati di jalur hilir," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ayep menerangkan bus bernomor polisi AA 7155 QD itu dikemudikan oleh Karisun warga Kecamatan Buluspesantren, Kebumen. Sementara bus menerobos perlintasan kereta api, masinis KA Ranggajati telah membunyikan semboyan 35 atau klakson panjang.
Namun karena jarak sudah dekat, kecelakaan itu tak bisa dihindari. Nahasnya, di sebelah kanan bus ada pesepeda yang menjadi korban kecelakaan tersebut.
"Masinis sudah membunyikan semboyan 35, akan tetapi karena jarak yang sudah pendek dan posisi bus sudah menerobos, akhirnya menemper KA, dan bus terpental mengenai sepeda yang berada di sebelah kanan bus. Korban yang menaiki sepeda mengalami luka kaki, tangan, badan dan perkirakan meninggal dunia," jelasnya.
Ayep menyebut pengendara sepeda yang tewas bernama Soleh, warga Kecamatan Sumpiuh, langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Akibat kecelakaan ini bus maupun sopir kini diamankan petugas Polsek Sumpiuh.
Sementara lokomotif KA Ranggajati sempat mengalami keterlambatan dan mengalami kerusakan pada tangga loko dan dua semboyan 21 pecah serta body gerbong KA satu rusak.
Terpisah, Kasat Lantas Polresta Banyumas Kompol Ari Prayitno mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa ini. Kendaraan bus dan sepeda diamankan di Pos Lantas Kemranjen, sedangkan sopir bus diamankan di Polsek Sumpiuh.
"Masih dalam proses pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut," ucap Ari.
Baca juga: 8.678 Anggota Polda Jateng Belum Punya Rumah |
Menurutnya, peristiwa tersebut berawal dari bus yang menerobos palang pintu kereta. Pasalnya di jalur tersebut, palang perlintasan hanya setengah dari jalan utama.
"Dari keterangan saksi, palang pintu sudah tutup orang antre dan bus ini mendahului, menerobos, ambil kanan dan di sebelah kanan ini ada sepeda lagi. Kereta dari arah Jember ke Cirebon atau dari timur ke barat, mobil bus ambil jalur berlawanan, kenapa bisa melebihi batas portal, karena portalnya itu cuma setengah dari jalan. Posisi mobil nyerong, makanya kena kanan depan dan di sebelah kanannya ada sepeda," jelasnya.
(ams/rih)