Round-Up

Bubarnya Pesta Pernikahan di Sragen Gegara Mempelai-Ortu Kena Corona

Andika Tarmy - detikNews
Selasa, 01 Jun 2021 09:02 WIB
Ilustrasi pernikahan (Foto: Shutterstock)
Sragen -

Sebuah pesta pernikahan di Kecamatan Sambirejo, Sragen, Jawa Tengah, terpaksa dibubarkan petugas. Penyebabnya, lima orang yang terdiri dari kedua mempelai, kedua orang tua serta adik mempelai putri, dinyatakan positif terpapar virus Corona atau COVID-19 hanya berselang sehari sebelum hajatan resepsi digelar.

"Saya dikonfirmasi pihak medis Sabtu (29/5) pagi. Sudah langsung kita batalkan (hajatan) karena perhelatan dimulai sejak Sabtu (29/5) malam," ujar Camat Sambirejo, Didik Purwanto, saat dihubungi detikcom, Senin (31/5/2021).

Peristiwa ini bermula saat mempelai perempuan melakukan check up kandungannya di salah satu klinik awal pekan lalu. Didik menyebut mempelai perempuan memang sedang mengandung karena akad nikah keduanya sudah digelar sejak beberapa bulan yang lalu.

"Ketahuan (positif Corona) karena periksa kehamilan sudah usia lima bulan. Di klinik itu prosedurnya kan harus pakai swab antigen, ternyata hasilnya positif. Nggak mau kecolongan, pihak klinik akhirnya menghubungi puskesmas," terangnya.

Pihak puskesmas kemudian melakukan tracing kontak erat mempelai perempuan. Didapatkan delapan anggota keluarga yang kemudian menjalani tes.

Dari delapan anggota keluarga itu, lima anggota keluarga inti langsung diswab PCR dengan hasil positif Corona.

"Kelima orang itu adalah kedua mempelai, dua orang tua mempelai putri serta adik mempelai putri," jelas Didik.

Didik mengatakan, hasil swab kelima orang tersebut baru keluar pada hari Sabtu (29/5) pagi. Padahal, di hari yang sama rangkaian pesta pernikahan sudah dimulai dengan puncak resepsi dilakukan hari Minggu (30/5).

"Langsung saya ambil langkah mengontak Pak Lurah dan Satgas Desa. Saat itu (persiapan hajatan) baru menata kursi, langsung saya hentikan. Sabtu (29/5) malam ada acara midodareni dengan hiburan orkes campursari juga kita batalkan," kata Didik.

Sementara kelima orang yang positif Corona, lanjut Didik, langsung diminta untuk melakukan karantina mandiri. Didik menyebut, sempat terjadi penolakan dari anggota keluarga meski akhirnya bisa diredam petugas.

"Lima orang (positif Corona) langsung diminta untuk diisolasi. Yang punya hajat sempat syok juga, tapi kita berikan pengertian secara persuasif akhirnya mereka bisa menerima," ungkapnya.

Lihat juga video 'Heboh Seserahan Pernikahan di Nganjuk Bak Seorang Sultan':






(ams/ams)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork