.webp)
Sejumlah guru hingga murid di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah terkena virus Corona atau COVID-19. Kini kondisi guru dan murid yang terkena COVID-19 sudah mulai membaik.
"Yang SDN 1 Tumpangkrasak ada empat guru yang terpapar tapi bukan orang sini (bukan warga Desa Tumpangkrasak). Tapi terpapar empat, SD 2 Tumpangkrasak salah satu murid sekitar kelas tiga SD yang terpapar Corona. Kondisinya alhamdulillah membaik, dan kami sudah memberikan perhatian khusus kepada siswa tadi yang kena," ujar Kepala Desa Tumpangkrasak Kecamatan Jati, Sarjoko Saputro kepada wartawan saat ditemui di lokasi, Senin (31/5/2021).
"Sementara guru isolasi mandiri ada tiga, dan yang dirawat di rumah sakit tinggal satu. Dan kini kondisinya sudah membaik," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sarjoko mengatakan lonjakan kasus Corona di Desa Tumpangkrasak terjadi usai libur Lebaran. Tercatat ada 11 warganya kena Corona.
"Isolasi mandiri di sini ada 9 yang dua dirawat di rumah sakit. Pasca-Lebaran keadaannya memang pada kena," kata Sarjoko.
Sarjoko menjelaskan pihaknya juga telah memberikan bantuan berupa sembako bagi warganya yang menjalani isolasi mandiri. Mereka mendapatkan sembako setiap enam hari sekali selama menjalani isolasi mandiri.
"Menyambangi warga saat ini menjalankan isolasi mandiri, dan hari ini menyambangi dan memberikan bantuan sembako untuk warga yang menjalani isolasi mandiri. Saat ini Tumpangkrasak ada 11 orang, kondisinya membaik," jelasnya.
"Diharapkan dapat membantu warga yang sedang menjalani isolasi mandiri. Untuk bulan Mei ada yang meninggal dua yang kena COVID," pungkas Sarjoko.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah guru dan murid di Kudus terkena Corona. Bahkan ada guru yang meninggal dunia terkonfirmasi positif COVID-19.
"SDN 2 Tumpangkrasak itu muridnya satu saja. Itu terkonfirmasi dari orang tuanya. Lalu di SDN 1 Tumpangkrasak ada empat guru yang dua isman yang dirawat di rumah sakit. Ini masih menjalani perawatan," kata Kasi Kurikulum Dikdas Pendidikan Dasar pada Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Kudus, Afri Sofianingrum kepada wartawan saat ditemui di kantornya, Jumat (28/5).
(ams/mbr)
