Kudus Zona Merah: Guru-Murid Terpapar Corona, Ada yang Meninggal

ADVERTISEMENT

Kudus Zona Merah: Guru-Murid Terpapar Corona, Ada yang Meninggal

Dian Utoro Aji - detikNews
Jumat, 28 Mei 2021 17:43 WIB
Sejumlah bus angkut wisatawan diputar balik saat akan masuk ke Kudus, Rabu (26/5/2021).
Sejumlah bus angkut wisatawan diputar balik saat akan masuk ke Kudus, Rabu (26/5/2021). (Foto: Dian Utoro Aji/detikcom)
Kudus -

Sejumlah guru hingga murid di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, terkena virus Corona atau COVID-19. Kini guru dan murid tersebut tengah menjalani isolasi mandiri di rumah.

"SDN 2 Tumpangkrasak itu muridnya satu saja. Itu terkonfirmasi dari orang tuanya," kata Kasi Kurikulum Dikdas Pendidikan Dasar pada Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Kudus, Afri Sofianingrum, kepada wartawan saat ditemui di kantornya, Jumat (28/5/2021).

"Lalu di SDN 1 Tumpangkrasak ada empat guru (terkonfirmasi positif COVID-19) yang dua isman (isolasi mandiri) yang dua dirawat di rumah sakit. Ini masih menjalani perawatan," sambung Afri.

Menurutnya, sebelum di SD Tumpangkrasak tersebut, di SD Rendeng terdapat seorang guru yang wafat terkonfirmasi positif COVID-19. Kini sudah dilakukan penyemprotan dan tes swab kepada kontak erat. Hasilnya negatif.

"Kemarin parah di SD Tumpangkrasak itu sampai empat guru yang lain SDN 2 Rendeng yang meninggal dunia ada satu orang Minggu kemarin. Itu sudah dilakukan penyemprotan yang lainnya sudah negatif," ungkapnya.

Afri mengatakan bagi guru yang sedang menjalani isolasi mandiri bisa mengajar secara daring dari rumah. Sedangkan yang hasil tracing-nya negatif bisa langsung masuk ke sekolah. Karena dinas terkait sudah melakukan penyemprotan disinfektan.

"Yang berangkat gurunya, ngajar di rumah, di sekolah masih bisa. Kasus seperti itu harus isolasi mandiri. Yang positif kalau kondisi OTG untuk isolasi mandiri," kata Afri.

"Guru lain tetap ada (berangkat ke sekolah), persiapan PAT (penilaian akhir tahun), yang isman positif saja. Karena sudah disemprot," jelasnya.

Afri mengatakan terkait dengan pelaksanaan ujian akhir tahun baik SD dan SMP masih akan dilakukan secara daring atau online. Apalagi kasus penyebaran virus Corona di Kudus tengah melonjak tinggi.

"Memang harus sama-sama menjaga tetap daring. Tanpa harus tatap muka," ungkapnya.

Dia menjelaskan untuk pelaksanaan ujian SMP dilakukan mulai 31 Mei sampai 7 Juni 2021. Sedangkan SD dilakukan mulai 2-7 Juni 2021.

"Hasil rapat SMP dan SD dengan pengawas memang daring untuk penilaian akhir tahun," pungkas Afri.

Sementara itu dari data Corona Kabupaten Kudus per Jumat (28/5) pukul 17.00 WIB ada sebanyak 822 orang yang terpapar Corona. Dengan rincian 274 orang dirawat di rumah sakit dan 549 menjalani isolasi mandiri.

Diberitakan sebelumnya, Bupati Kudus HM Hartopo menyatakan wilayahnya sebagai zona merah Corona.

Hartopo mengatakan ada sejumlah pemicu terjadi lonjakan kasus Corona di Kudus. Pertama karena pascalebaran ada tradisi silaturahmi ke keluarga.

Lanjut Hartopo, yang kedua dipicu karena pariwisata. Menurutnya sejumlah objek wisata di Kudus tidak menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Pemkab pun saat ini telah menutup semua objek wisata di Kudus.

Simak video 'Desa di Kudus Lockdown Gegara Puluhan Warga-Kades Kena Corona':

[Gambas:Video 20detik]



(sip/rih)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT