Penderita virus Corona atau COVID-19 dari klaster Sangon, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang dinyatakan sembuh terus bertambah. Hingga hari ini sudah ada 122 orang sembuh dan tinggal menyisakan 8 orang positif.
"Hari ini kami umumkan update klaster Sangon, di mana dari total 130 kasus, sebanyak 122 telah sembuh, dan 8 orang masih isolasi. Delapan itu terdiri dari 4 orang yang masih menunjukkan gejala COVID-19 dan 4 lagi orang tanpa gejala (OTG)," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Kulon Progo, Baning Rahayujati, kepada wartawan, Kamis (27/5/2021).
Baning menjelaskan, 8 orang yang masih menjalani karantina itu berasal dari Dusun Sangon I, sebanyak 4 orang; Kadigunung, 2; dan Tlogolelo serta Sangon II masing-masing 1 orang. Dari jumlah itu 4 di antaranya masih menunjukkan gejala COVID-19 seperti demam, sesak napas, batuk dan pilek. Meski demikian Baning optimis dalam waktu dekat mereka sudah bisa dinyatakan sembuh dan selesai masa karantina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk yang bergejala nanti kita lihat 3 hari lagi, kemungkinan minggu ini atau minggu depan sudah selesai semuanya," ucap Sekretaris Dinas Kesehatan Kulon Progo tersebut.
Dengan berkurangnya kasus positif, kegiatan masyarakat di wilayah yang menjadi lokasi penyebaran virus Corona dari klaster Sangon berangsur normal. Akses masuk yang awalnya ditutup kini kembali dibuka seperti sebelum klaster tersebut muncul.
Satgas COVID-19 juga menyebut upaya tracing kasus positif telah berakhir dan sudah keluar semua hasilnya, sehingga dapat dipastikan klaster ini segera berakhir.
"Sudah mulai kita buka karena sekarang kan tinggal menyelesaikan itu (8 orang positif) dan kita duga sudah tidak ada penularan lagi," ujar Baning.
Di samping itu, lanjut Baning, wilayah Sangon dan sekitarnya yang sempat berstatus zona merah kini sudah berubah menjadi oranye dan hijau.
"Per hari ini sudah tidak ada zona merah di Kulon Progo, hanya empat zona oranye, di mana salah satunya di wilayah Kokap," ucapnya.
Untuk mengantisipasi terjadinya kasus serupa, Baning menyatakan satgas bakal menggencarkan edukasi protokol kesehatan di wilayah Sangon. "Kita tetap mengingatkan masyarakat bahwa prokes itu sudah harga mati," tutupnya.
Untuk diketahui, klaster Sangon pertama kali muncul pada 30 April 2021. Ketika itu sejumlah warga yang diketahui merupakan jemaah musala dari empat dusun di dua kalurahan yang saling berdekatan, yakni Dusun Sangon 1, Kalurahan Kalirejo, Kapanewon Kokap; Dusun Kadigunung, Tapen dan Tlogolelo (tiga dusun ini masuk wilayah Hargomulyo, Kokap) mengalami gejala COVID-19.
Dalam perkembangannya tidak hanya menjangkiti jemaah musala, tapi sudah menyebar ke masyarakat hingga totalnya mencapai 130 jiwa. Dari jumlah itu 3 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan sisanya isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Simak Video: Dinkes Evakuasi Warga yang Jadi Klaster Corona di Sleman