.webp)
"Hingga hari ini total kasus terkonfirmasi di klaster Sangon, sebanyak 130 orang, dari jumlah itu 117 selesai menjalani isolasi atau sembuh," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Kulon Progo, Baning Rahayujati, kepada wartawan, Rabu (26/5/2021).
Baning menjelaskan saat ini masih ada 13 orang termasuk tiga orang yang sebelumnya dirawat di rumah sakit dari klaster tersebut menjalani isolasi mandiri (isoman). Diperkirakan 13 orang tersebut selesai karantina paling lama hingga pekan depan.
Dengan akan selesainya masa isolasi mandiri 13 orang tersebut, maka klaster Sangon juga dipastikan bakal berakhir. Hal ini karena upaya tracing terhadap kontak erat kasus tersebut telah selesai. Tercatat ada 430 sampel yang diambil dan semuanya sudah keluar hasilnya.
Satgas COVID-19 Kulon Progo juga memastikan sudah tidak ada penambahan kasus baru di klaster yang diduga berasal dari kegiatan peribadatan itu.
"Kasus terakhir keluar hasil tanggal 24 Mei kemarin dan sudah tidak ada penambahan kasus baru," jelas Baning.
Meski begitu pembatasan kegiatan masyarakat masih berlaku khususnya di sekitar tempat tinggal 13 orang yang masih menjalani isolasi mandiri.
Untuk diketahui, klaster Sangon pertama kali muncul pada 30 April 2021. Ketika itu sejumlah warga yang diketahui merupakan jemaah musala dari empat dusun di dua kalurahan yang saling berdekatan, yakni Dusun Sangon 1, Kalurahan Kalirejo, Kapanewon Kokap; Dusun Kadigunung, Tapen dan Tlogolelo (tiga dusun ini masuk wilayah Hargomulyo, Kokap) mengalami gejala COVID-19.
Dalam perkembangannya tidak hanya menjangkiti jemaah musala, tapi sudah menyebar ke masyarakat hingga totalnya mencapai 130 jiwa. Dari jumlah itu tiga orang menjalani perawatan di rumah sakit dan sisanya isolasi mandiri di rumah masing-masing.
(rih/rih)
