Warga mengeluhkan jalan akses menuju tempat pelelangan ikan (TPI) Morodemak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah yang terendam banjir rob setiap hari. Ketinggian banjir bisa bervariasi mencapai 70 cm.
"Rob itu dari jam 09.00 WIB pagi sampai jam 09.00 WIB malam. Kalau ini kecil (genangannya), nanti sekitar jam 3 sore sekitar ketinggian 40-50 cm, ada yang 70 cm. Ada dua titik yang terdalam ketinggian 70 cm," ujar salah seorang warga Desa Purworejo, Kecamatan Bonang, Mansur, kepada wartawan, Kamis (20/5/2021).
Mansur menyebut ketinggian banjir rob di Dukuh Surungan, Purworejo sekitar 50 cm, Dukuh Gandong, Purworejo 60 cm, sementara dua titik lainnya sekitar 50 cm atau lebih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini yang terdalam, paling tinggi airnya RW 2, Dukuh Gandong, bisa sampai 70 cm," ujar Mansur yang juga Ketua RW 4, Dukuh Kongsi, Purworejo itu.
Akibat banjir rob yang terjadi setiap hari ini, kata Mansur, warga harus mengeluarkan biaya tambahan untuk biaya menggunakan perahu atau yang biasa disebut warga sebagai nambang perahu. Ongkos menggunakan perahu satu kali berangkat yakni Rp 4 ribu per orang.
"Anak berangkat sekolah Rp 4 ribu, kalau tiga anak Rp 12 ribu. Belum lagi bapaknya, kalau keluarga tidak hanya sekali bisa dikalikan," terangnya.
Selain itu kondisi banjir rob membuat kendaraan bermotor cepat rusak. "Kampas rem motor paling lama tiga bulan, gear dan lainnya," cerita Mansur.
Jasa perahu di kawasan rob ini, kata Mansur, sudah ada sejak tujuh tahun lalu. Namun kondisinya semakin parah pada tiga tahun belakangan ini.
"Memang sudah benar-benar parah (banjir rob). Paling parah memang tiga tahun belakang ini," keluhnya.
Tak hanya itu, warga juga tombok karena harus meninggikan bangunan rumahnya setiap tahun akibat banjir rob. Mansur mengaku sudah empat kali meninggikan bangunan rumahnya.
"2017 saya meninggikan rumah 80 cm, dan sekarang sudah tenggelam. Empat kali saya meninggikan rumah. 50 cm, 50 cm, 70 cm, 80 cm. Tiga tahun tenggelam, paling lama 4 tahun," urai dia.
Mansur mengungkap pihak Pemkab Demak saat ini sedang meninggikan permukaan jalan di area tersebut setinggi 130 cm dengan jarak 1.300 meter. Peninggian tersebut menurutnya juga dibarengi adanya pembuatan talud sungai.
"Masih sekitar 3 kilometer-an yang belum ditinggikan, dan itu banjir semua," katanya.
"Upaya pemerintah akhir-akhir ini bagus, dua proyek, talud dan peninggian jalan. 2005 itu ada peninggian jalan 50 cm dari dasar sungai, dari Bu Endang (Bupati Demak) sampai sekarang baru ada pembangunan lagi," pungkas Mansur.