1 ABK Positif Corona Usai Melaut dari India Meninggal di Cilacap

1 ABK Positif Corona Usai Melaut dari India Meninggal di Cilacap

Arbi Anugrah - detikNews
Selasa, 11 Mei 2021 14:11 WIB
Sebuah kapal asing membawa gula rafinasi dari India, bersandar di Cilacap. Dari 20 ABK, 13 di antaranya dalam kondisi terkonfirmasi terpapar COVID-19.
Kapal asing membawa gula rafinasi dari India, bersandar di Cilacap. Dari 20 ABK, 13 di antaranya dalam kondisi terkonfirmasi terpapar COVID-19. (Foto: ANTARA FOTO/IDHAD ZAKARIA)
Cilacap -

Seorang anak buah kapal (ABK) yang melaut dari India dan bersandar di Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap, Jawa Tengah meninggal dunia. ABK tersebut sempat dirawat intensif di RSUD Cilacap usai terinfeksi virus Corona atau COVID-19.

"Iya (meninggal)," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Pramesti Griana Dewi saat dimintai konfirmasi detikcom, Selasa (11/5/2021).

Pramesti menyebut ABK asal Filipina itu berinisial DRA (50). Dia dirawat intensif sejak 30 April 2021 lalu, dan meninggal dunia pada Selasa (11/5) pukul 02.25 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang bersangkutan didiagnosa kematian akibat COVID-19 akut Respiratory Distres Sindrome atau kegagalan pernapasan akut karena infeksi COVID-19," ucapnya.

Pramesti menyebut pasien tersebut tercatat masuk UGD RSUD Cilacap pada Jumat (30/4) lalu pukul 17.36 WIB. Saat itu yang bersangkutan menunjukkan gejala COVID-19 seperti batuk hingga sesak napas.

ADVERTISEMENT

"Pasien masuk IGD rujukan KKP Cilacap dengan keluhan batuk, sesak napas, pasien sudah dilakukan pemeriksaan swab PCR tanggal 25 April 2021 terkonfirmasi positif COVID. Selanjutnya pasien dilakukan perawatan di ruang isolasi COVID Dahlia," ucapnya.

Kemudian pada Rabu (5/5) sekitar pukul 09.00 WIB, pasien tersebut mengalami penurunan kondisi. Selain itu, keluhan sesak napas yang dialami pasien tersebut semakin berat.

"Saturasi oksigen menurun. Kemudian pasien di pindahkan ke ruang pengawasan/ICU COVID Amarilis untuk mendapatkan penatalaksanaan lebih intensif," jelasnya.

Setelah itu pada 7-10 Mei 2021, tanda vital pasie mulai tidak stabil dan muncul tanda gagal napas. Pasien kemudian dipindahkan ke ruang ICU untuk diberikan penanganan lebih intensif.

"Tanggal 10 Mei 2021, Pasien mengeluh sesak napas semakin berat, tanda tanda vital semakin menurun, kadar oksigen menurun sehingga diputuskan dilakukan tindakan intubasi dan dipasang ventilator. Serta pemasangan Central Venous Catheter supaya obat-obatan lebih cepat bereaksi," jelasnya.

"Pukul 21.00 WIB pasien mulai gelisah, injeksi gamaras (obat untuk daya tahan tubuh/memperbaiki imun) sudah masuk," lanjut Pramesti.

Selama pemberian immunoglobin intravena itu, tanda vital seperti tekanan darah, nadi, saturasi pernapasan, dan suhu tubuh pasien terpantau baik. Selain itu dilakukan pembersihan lendir dengan alat suction, karena lendirnya meningkat.

Namun pada dini hari tadi pukul 01.45 WIB, pasien mulai gelisah, dan produk lendir meningkat. Kondisi pasien pun memburuk.

"Pukul 02.15 WIB pasien mengalami henti jantung atau cardiac arrest. Dilakukan resusitasi jantung paru/pompa jantung, pasien tidak ada respon.
Pukul 02.25 WIB dinyatakan meninggal oleh dokter jaga code blue," ucapnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya..

Simak Video: Melaut dari India, 13 ABK Filipina Positif Corona Berlabuh di Cilacap

[Gambas:Video 20detik]



Berdasarkan hal tersebut, sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 424/MENKES/SK/IV/ Tahun 2007 tentang tentang Pedoman Upaya Kesehatan Pelabuhan dalam rangka Karantina Kesehatan, jenazah yang meninggal karena penyakit menular tidak dapat dibawa keluar dari wilayah Republik Indonesia.

"Saat ini sedang dikoordinasikan lebih lanjut oleh agen kapal, Kedutaan Besar Filipina dan pihak keluarga, apakah akan dimakamkan di Indonesia atau jenazah dikremasi kemudian abunya dibawa ke Filipina," lanjut dia.

Sebelumnya diberitakan, kapal yang membawa gula rafinasi dan bertolak dari India pada 14 April lalu dan sempat tertahan di perairan Cilacap, Jawa Tengah pada Minggu (25/4). Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Kesehatan Pelabuhan (KKP) Cilacap, dari sekitar 20 ABK asal Filipina, 13 di antaranya terkonfirmasi positif virus Corona atau COVID-19.

Kini seluruh ABK kapal yang dinyatakan positif dilakukan penanganan di RSUD Cilacap. Sedangkan sisanya dikarantina secara ketat di atas kapal yang bersandar di Dermaga IV Tanjung Intan, Cilacap.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads