Polisi mengamankan barang bukti makanan takjil yang diduga menjadi penyebab keracunan puluhan warga Dusun Puntuk Ringin, Desa Gerdu, Kecamatan Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah. Makanan takjil tersebut ditemukan petugas di tempat sampah di kompleks masjid lokasi hidangan takjil tersebut disajikan.
Beberapa bungkus makanan takjil tersebut ditemukan saat petugas Inafis Polres Karanganyar melakukan olah TKP, Minggu (9/5) malam. Olah TKP ini dilakukan usai puluhan warga mengeluhkan gejala keracunan secara bersamaan.
Petugas menemukan sejumlah bungkus makanan yang diduga merupakan makanan takjil penyebab keracunan. Petugas kemudian mengamankan makanan tersebut sebagai barang bukti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampel makanan kita amankan. Ada nasi bungkus, ada banyak hal di situ. Kemudian kita bawa ke laboratorium forensik Polda Jateng, untuk mengetahui kandungan dalam makanan tersebut, apakah ada zat-zat atau bahan-bahan lain yang membahayakan sehingga masyarakat menjadi sakit," ujar Kapolres Karanganyar AKBP M Syafi' Maula, saat ditemui detikcom di Mapolres Karanganyar, Senin (10/5/2021).
Syafi menyebutkan, untuk sementara tidak ditemukan kelainan dalam sisa makanan yang ditemukan. Dari bungkusan makanan yang diamankan, ada beberapa bungkus yang sudah habis dimakan, namun ada pula bungkusan makanan yang sudah habis.
"Itu kalo di situ tidak ditemukan kelainan karena banyak juga makanan itu yg habis. Tapi memang ada beberapa sampel yang sisanya masih banyak, mungkin ada indikasi dia merasa tidak wajar atau aneh sehingga rasanya berbeda sehingga dibuang di sampah," urainya.
"Itu kan nasinya nasi bungkus, habis atau tidak habis pasti dibuang, itu yang kita amankan, yang selesai dikonsumsi," imbuhnya.
Dilihat dari bahan bakunya, lanjut Syafi, tidak ditemukan keganjilan dalam bungkusan makanan tersebut. Untuk memastikan, pihaknya menunggu hasil pemeriksaan dari Labfor Polda Jateng.
"Untuk pastinya kita tunggu pemeriksaan dari labfor. Kita harapkan secepatnya," kata dia.
Polisi sendiri saat ini telah memeriksa lima saksi terkait kasus ini. Syafi menyebut, tiga saksi yang merupakan pembuat takjil mengaku tidak ikut memakan takjil buatan mereka.
"Tiga saksi merupakan pembuat takjil. Pengakuan mereka tidak ikut makan, hanya mencicipi saat membuat takjil tersebut," jelasnya.
(rih/mbr)