Seorang dosen di Solo berdebat dengan wali kota Solo Gibran Rakabuming Raka terkait penyekatan di jalanan. Dia sempat menolak test swab dengan mengemukakan argumennya. Akhirnya dia menurut dan justru mengajak foto bersama Gibran.
Peristiwa tersebut terjadi di Pospam Jurug, Solo, Senin (10/5/2021). Saat itu, Gibran dan Kapolresta Solo sedang berada di lokasi tersebut saat mobil berpelat B 1165 KJF yang dikemudikan Agus, mengantar Arinda, istrinya, hendak menuju kampus UNS. Mobil itu melaju dari arah timur atau dari arah Karanganyar.
"Ini mau ke UNS untuk ambil parsel saja," kata Arinda saat dihentikan petugas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arinda yang merupakan dosen di UNS itu bersikeras menolak ketika diminta tes swab. Bahkan nampak mendebat Gibran yang juga menyatakan Arinda harus tas swab jika akan masuk Kota Solo.
Perdebatan terus terjadi, ketika Gibran menyampaikan aturan tersebut. Hanya saja, Arinda sempat menolaknya dengan alasan sebelumnya sudah melakukan tes swab. Akan tetapi, dia mengaku tidak membawa hasil tes tersebut.
"Apa hasilnya masih berlaku untuk 24 jam?," tanya Gibran dan dijawab "Tidak," oleh Arinda.
Barulah Arinda bersedia untuk turun dan melakukan tes swab. Gibran pun tetap meminta agar Arinda dan suami kembali melakukan tes swab antigen di tempat.
![]() |
Gibran mengatakan, tes swab wajib dilakukan bagi warga yang tidak membawa surat atau hasil tes sebelumnya. Ini menjadi konsekuensi dan sudah menjadi aturan bagi warga luar Solo.
Usai menjalani tes swab, Arinda dan suaminya Agus tidak langsung melanjutkan perjalanan. Mereka justru meminta foto bareng dengan Gibran. Gibran pun bersedia menuruti permintaan tersebut.
Selanjutnya, Arinda dan suaminya berdiri mendampingi Gibran di kanan kiri. Meminta tolong salah satu petugas, ketiganya lalu berfoto bersama. Raut wajah Arinda tak terlihat karena mengenakan masker. Namun dari pancaran rona wajahnya, dia nampak gembira.
(mbr/ams)