Sementara itu, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Cilacap Sulistyono mengatakan bahwa pihaknya bersama dinas terkait telah melakukan tes PCR diketahui ada 13 ABK yang positif. Saat ini mereka dirawat di RSUD Cilacap secara intensif.
"Dari 20 total ABK kebangsaan Filipina, setelah kami cek baik antigen atau PCR ditemukan 13 positif, semuanya kita rujuk ke RSUD Cilacap, di sana sudah ditangani dengan baik akan tetapi ada satu yang kondisinya kurang stabil. Jadi kemarin kami sempat mencarikan transfusi plasma darah, kalau lihat kondisi saat ini sudah membaik," kata Sulistyono, Jumat (7/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait Corona yang menjangkiti 13 ABK apakah merupakan varian Corona baru di India, pihaknya masih menunggu hasil sampel yang dikirimkan ke Balitbangkes Kemenkes RI.
"Seluruh sampel dikirim ke Balitbangkes Baltbangkes Kemenkes RI Jakarta untuk pemeriksaan Genome Sguencing untuk mengetahui variannya apa, tapi hasilnya belum keluar. Jadi ini apakah varian baru, nanti kalau keluar akan kami sampaikan," ucapnya.
Saat ini, lanjut dia, masih tersisa tujuh ABK yang masih di atas kapal. Semua dilakukan pengawasan secara ketat dan karantina, bahkan pihaknya juga melakukan pelacakan terhadap anggotanya yang sempat melakukan kontak dengan para ABK saat kapal pertama kali datang dan hasilnya dinyatakan negatif.
"Kita mengadakan pelacakan di sini, jadi semua yang kontak sudah kami antigen termasuk petugas kami yang paling bersinggungan. Kesimpulannya orang darat masih free (negatif) semuanya," ujarnya.
Kapal tersebut dilakukan pengawasan ketat selama 24 jam, bahkan kondisi kapal setiap hari dilakukan disinfektan.
"Status kapal dalam karantina sampai semuanya ABK negatif, maka kapal siap aktivitas lagi," ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Cilacap Pramesti Griana Dewi yang dihubungi terpisah mengatakan bahwa pihak masih menunggu hasil sampel dari Balitbangkes Kemenkes RI. Pihaknya belum dapat mengetahui apakah virus corona yang menginfeksi para ABK tersebut merupakan varian baru atau bukan.
"Iya belum ada hasilnya, belum tahu kapan. Tapi telah mengambil spesimen swab untuk dicek di Balitbangkes Jakarta. Sampai sekarang belum ada hasilnya. Kemungkinan waktunya antara seminggu hingga dua minggu," jelas Pramesti, Jumat (7/5).
(rih/rih)