Cerita di Balik Sisa-sisa Candi yang Bertebaran di Sebuah Desa Klaten

Cerita di Balik Sisa-sisa Candi yang Bertebaran di Sebuah Desa Klaten

Achmad Syauqi - detikNews
Selasa, 27 Apr 2021 17:14 WIB
Penampakan bebatuan diduga sisa candi di Desa Gedong Jetis, Kecamatan Tulung, Klaten.
Penampakan bebatuan diduga sisa candi di Desa Gedong Jetis, Kecamatan Tulung, Klaten. (Foto: Achmad Syauqi/detikcom)
Klaten -

Sisa-sisa struktur bangunan candi bertebaran di permukiman Desa Gedong Jetis, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten. Benda-benda cagar budaya itu sebagian sudah hilang dan sebagian justru digunakan untuk bangunan.

"Masyarakat dulu kan tidak tahu, belum ada aturannya jadi digunakan untuk bangunan, terutama batu prigen. Cuma sekarang kan ada nilai cagar budayanya, kita akan kumpulkan," kata Kades Gedong Jetis, Deddy Tuhono saat berbincang detikcom di kantornya, Klaten, Selasa (27/4/2021).

Deddy menyebut untuk bangunan candi dulunya berada di sekitar Sumur Gumuling, selatan desa. Namun bangunan candi terbanyak ditemukan di Sendang Gedong Jetis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau candinya di sumur tengah sawah sana. Tapi sekarang yang banyak ditemukan bendanya di sumber air Gedong, petugas purbakala provinsi pernah datang mengecek dan ambil gambar," lanjut Deddy.

Deddy mengatakan selain batu-batu juga ditemukan yoni di Dusun Kopat Cilik. Rencananya semua batuan canti itu bakal dikumpulkan saat ada perbaikan mata air.

ADVERTISEMENT

"Kebetulan ada rencana pembangunan di sumber air Gedong Jetis, nanti batunya kita ambil untuk ditata. Saya sudah minta dari petugas purbakala untuk mendampingi," papar Deddy.

Deddy menyebut dari beberapa titik, hanya di sumber air Gedong Jetis yang masih tersisa banyak struktur candi. Namun, tidak di area Sumur Gumuling.

"Kalau Gumuling sudah terbang ke mana-mana batunya, sudah hilang. Arcanya juga banyak yang hilang, itu terjadi tahun 1980-an," tutur Deddy.

Warga, imbuh Deddy, sudah diberi edukasi agar tidak merusak sisa batu yang ada. Warga pun diminta ikut merawatnya.

"Kemarin sudah kita edukasi, untuk tidak dihilangkan. Kita akan sosialisasi cuma waktunya yang belum ada," terang Deddy.

Pantauan detikcom di desa tersebut, ada banyak bebatuan sisa candi bertebaran di permukiman. Ada yang di tepi jalan, halaman rumah, samping rumah, belakang rumah, dan lainnya.

Paling banyak di kompleks sendang mata air Gedong yang terdiri dari batu takik polos, berornamen, batu Yoni, batu kala dan lainya. Sedangkan batu bata kuno pagar dan pondasi ditemukan di halaman rumah, samping rumah, dan ada yang dipakai untuk undakan rumah.

Selengkapnya soal batuan candi yang tersebar di Desa Gedong Jetis, Klaten...

Terpisah, Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pemkab Klaten Yuli Budi Susilowati mengatakan pihaknya sudah mengecek ke desa itu awal tahun 2020. Dia membenarkan batuan itu diduga struktur bangunan candi.

"Batuan yang kami lihat diperkirakan bagian dari struktur bangunan keagamaan dari masa klasik. Jumlah batu yang terdata baru sekitar 15," terang Yuli pada detikcom.

Batu tersebut, kata Yuli, tersebar di banyak lokasi. Ada di sekitar lokasi mata air dan permukiman penduduk.

"Termasuk di lingkungan sekitar umbul. Ada juga yang di rumah dan halaman rumah warga. Fungsinya sebagai hiasan taman atau undak-undakan mau masuk rumah," kata Yuli.

Penampakan bebatuan diduga sisa candi di Desa Gedong Jetis, Kecamatan Tulung, Klaten.Penampakan bebatuan diduga sisa candi di Desa Gedong Jetis, Kecamatan Tulung, Klaten. Foto: Achmad Syauqi/detikcom

Warga Dusun Kopat Cilik, Suminem, mengatakan di depan rumahnya dulu terdapat gundukan tanah berisi batu dan Yoni.

"Dulu sebelum jadi rumah dan jalan, disini itu grumbul tinggi. Ada mata air Isinya Yoni dan banyak batu lainnya tapi sekarang habis karena dulu diambil," kata Suminem pada detikcom di lokasi.

Halaman 2 dari 2
(ams/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads